Nunukan (Antaranews-Kaltara) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Efendy mengunjungi beberapa sekolah anak TKI atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Tawau Negeri Sabah Malaysia, Kamis (24/1)
Kunjungan ini dalam rangka memastikan pemenuhan hak mendapatkan pendidikan bagi anak WNI yang bekerja di negara itu.
Muhajir Effendy berjanji akan merehabilitasi bangunan sekolah anak TKI atau lebih dikenal community learning center (CLC) melalui iuran orangtua murid.
"Saya senang bisa berkunjung ke sini, (CLC Tunas Perwira), akan tetapi ada yang perlu diperbaiki terutama sarana yang tak memadai itu, saya minta dibenahi. Saya minta dibangun sekolah baru satu atap dari TK, SD sampai SMP," ujar kader muhammadiyah ini.
Sekaitan dengan keinginan Mendikbud tersebut, Kepala CLC Tunas Perwira Tawau, Thomas mengaku bagaikan tersambar petir di siang bolong atas kedatangan Mendikbud tersebut ke sekolah yang digagasnya itu.
"Hari ini Tuhan telah dengar doa kita dengan kedatangan Pak Menteri akhirnya hari ini bisa memberikan semangat dan memberikan dukungan kepada CLC kita,” katanya.
Ia optimis kedatangan Mendikbud ke sekolahnya memberikan sejarah dimana anak-anak TKI yang belum pernah menginjak tanah airnya dapat kembali membangun negara asalnya.
"Kami sepakat anak yang kerja di Sabah, anak Indonesia harus kembali ke negara asal dan mengenal arti Indonesia," tutur Thomas.
Masih hari yang sama, Mendikbud RI mengunjungi CLC Ladang Giram. Sekolah anak TKI ini jauh lebih baik kondisinya terutama gedung san sarana prasarana kegiatan belajar mengajar.
CLC Ladang Giram ini telah mendapatkan bantuan langsung baik fasilitas bangunan dan pengajar dari Kemendikbud RI.
Mendikbud RI menyatakan, pemenuhan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di wilayah Sabah, Malaysia masih mengalami sejumlah hambatan.
Mengenai permasalahan yang dialami sekolah anak TKI di Sabah akan dilaporkan kepada Presiden RI Joko Widodo. "Semua permasalahan yang dialamk sekolah anak TKI akaj saya laporkan kepada bapak Presiden Jokowi," ujar dia.