Walikota Tarakan harapkan potensi wisata sumbang separuh dari PAD

id pariwisata

Walikota Tarakan harapkan potensi wisata sumbang separuh dari PAD

Walikota Tarakan, Khairul di Pantai Amal Tarakan, Minggu (22/12/2019). Antara/Susylo Asmalyah

Tarakan (ANTARA) - Walikota Tarakan, Khairul mengharapkan potesi wisata dapat menyumbangkan separuh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tarakan.

Harapan kami potensi wisata bisa menyumbang separuh dari PAD yang ditargetkan Rp110 miliar, mudah - mudahan bisa separuh sampai Rp50 miliar," kata Khairul di Tarakan, Minggu.

Potensi wisata yang diharapkan dapat dari hotel, belanja, kuliner, dan sektor jasa pariwisata.

Pemerintah Kota Tarakan semakin meningkat potensinya terutama terkait penyelenggaraan acara misalnya Iraw Tengkayu saat ini dilaksanakan setiap 2 tahun sekali, tahun depan mulai dilaksanakan setahun sekali.

Apalagi kegiatan Iraw Tengkayu sudah masuk dalam kalender 100 even internasional dalam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Kita akan mulai susun terjadwal supaya nanti promosinya pemberitahuan kepada dunia luar semakin cepat, sehingga orang bisa mempersiapkan even mana yang akan mereka kunjungi di kota Tarakan," kata Khairul.

Selain itu, Tarakan banyak
potensi wisata sejarah yang merupakan masuknya tentara Jepang ke Indonesia melalui Tarakan, karena kota ini kaya dengan minyak dan gas bumi pada saat itu yang dipakai untuk mesin perang.

"Bahkan Tarakan dianggap sebagai pemicu perang dunia kedua di Asia Pasifik oleh karena itu Tarakan ini dikenal sebagai Pearl Harbor Indonesia," kata Walikota.

Kemudian wisata pantai Amal yang sangat indah, hanya karena belum ditata dengan baik. Khairul berharap akan ditata mulai tahun ini 2019 akhir sampai awal 2021 sudah bisa kelihatan, sudah mulai terbentuk walaupun belum sempurna.

Selanjutnya destinasi wisata lain adalah kuliner, dimana variatif kuliner di Tarakan khususnya untuk makanan laut sangat banyak dengan rasanya yang khas seperti kepiting, udang dan ikan.

Lalu untuk wisata alam, Tarakan mempunyai koservasi hutan mangrove di dalamnya ada bekantan.

"Dan sudah terkenal juga disini walaupun saya kira promosinya belum terlalu maksimal, untuk peneliti banyak melakukan penelitian di hutan mangrove letaknya strategis di dalam kota," kata Khairul.
Baca juga: Rp 4,607 Miliar untuk Dongkrak Pariwisata Kaltara
Baca juga: Mari Berkenalan Dengan SIMPAR dari Dispar Kaltara