Joserizaltelah meninggal dunia Senin (20/1/2020) pukul 00.38 WIB.
Dalam video warga berdurasi1,37 menit yang beredar di media dan sosial diterima Selasa itu, Imam melakukan takziah, kunjungan menyampaikan duka rakyat Pelestina serta mengenang jasa almarhum yang langsung diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh orang di sebelahnya.
Rakyat Palestina yang terluka karena tentara Israel datang berobat ke rumah sakit yang dibangun oleh almarhum, demikian salah satu ucapan imam yg diterjemahkan.
Joserizaladalah penggagas Rumah Sakit (RS) Indonesia di Palestina wafat pada usia 56 tahun.
Imam Masjid Al Aqsa hadir dipemakaman Joserizal
Sebelumnya, berita duka disampaikan Humas MER-C Rima melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
"Mohon dimaafkan segala kesalahan dan kekhilafan beliau. Terima kasih atas segala doa dan perhatian dari kerabat, teman, relasi, saudara-saudara seperjuangan selama beliau sakit hingga akhir hayatnya," kata Humas MER-C Rima.
Ia mengatakan jenazah akan disemayamkan di Pendopo Silaturahim Jl. Kalimanggis Raya No.90, Cibubur Bekasi.
Jenazah selanjutnya akan dishalatkan setelah Dzuhur di Masjid Silaturahim dan akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.
Sementara itu, Presidium Divisi Konstruksi MER-C Faried Thalib, saat dihubungi ANTARA, juga membenarkan hal itu. Ia mengatakan jenazah akan dimandikan pukul 09.00 WIB, kemudian akan dilakukan prosesi sholat Dzuhur dan sholat jenazah dan langsung dimakamkan sembari menunggu adik almarhum, Dr. Riri.
Faried mengatakan bahwa almarhum meninggal karena sakit jantung di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat.
"Meninggalnya iya di rumah sakit untuk 20 hari di (RS) Harapan Kita, Jakarta Barat," katanya.
Pria kelahiran 11 Mei 1963 itu, kata Faried, telah dirawat di rumah sakit tersebut selama 20 hari untuk mengobati sakit jantung yang telah diderita selama hampir tiga tahun.
Joserizal Jurnalis merupakan alumnus SMA Negeri 2 Padang. Almarhum adalah putra kandung dari mantan Rektor Universitas Andalas Padang, Prof. Jurnalis Kamil, dan Prof. Zahara Idris. Almarhum meninggalkan seorang istri, Dian Susilawati, dan tiga anak, yakni Aisha, Nabila dan Saladin. Hampir selama hidupnya, Joserizal mendedikasikan diri untuk menolong korban perang dan korban bencana.
Sementara itu, Faried mengatakan bahwa pemakaman akan dihadiri oleh seluruh keluarga besar MER-C dan beberapa perwakilan LSM lain seperti FPI, PSDMI dan lainnya.
"Sudah ada yang nelepon. Ada dari FPI, dari PSDMI dan ada yang lain-lain," katanya.
Baca juga:Alami gangguan kesehatan, pendiri MER-C Joserizal Jurnalis dirawat
Baca juga: Joserizal, Pendiri Penyelamat Kemanusiaan itu telah tiada
