Jakarta (ANTARA) - Polisi memastikan editor Metro TVYodiPrabowo tewas dibunuh berdasarkan petunjuk kejadian berupa luka bekas tusukan di leher dan dada.
Namun penyelidikan polisi belum sampai pada kesimpulan motif dari pembunuhan itu, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Yusri Yunusdi Jakarta, Sabtu.
Dugaan kasus pembunuhan murni sempat dilontarkan melalui pertanyaan wartawan kepada Yusri, sebab barang berharga korban seperti motor dan perlengkapan pribadinya ditemukan utuh di dekat jasad korban.
Baca juga:Polisi kerahkan anjing pelacak untuk ungkap pembunuhan editor Metro TV
Baca juga:Karyawan Metro TV ditemukan tewas setelah hilang kabar dua hari
Bahkan ada pisau dapur yang tergeletak di jaket korban. "Nanti yang menyimpulkan tim penyidik, kalau hilang berarti perampokan, itu dugaan awalnya saja," katanya.
Hingga saat ini, kata Yusri, sudah 12 orang diperiksa dari kalangan orang terdekat korban, seperti teman dan keluarganya. "Kemungkinan akan bertambah lagi," katanya.
Tapi hasil pemeriksaan keterangan saksi belum dapat disampaikan kepada publik.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Berita Terkait
Editor Metro TV sempat periksa HIV sebelum meninggal
Senin, 27 Juli 2020 14:14
Polisi: editor Metro TV meninggal akibat bunuh diri
Sabtu, 25 Juli 2020 13:40
Sidik jari Yodi Prabowo pada pisau yang ada di TKP
Rabu, 22 Juli 2020 5:27
Polisi jelaskan lebam di tubuh editor Metro TV
Rabu, 22 Juli 2020 5:23
Ini sikap kekasih editor Metro TV saat olah TKP
Selasa, 21 Juli 2020 6:03
34 saksi kasus pembunuhan editor Metro TV
Senin, 20 Juli 2020 22:05
Polisi temukan bukti baru kasus pembunuhan editor Metro TV
Sabtu, 18 Juli 2020 5:30
Tim Buser dilibatkan agar pembunuhan editor Metro TV segera terungkap
Rabu, 15 Juli 2020 10:38