Perancang kondang Barli Asmara meninggal dunia

id Barli Asmara meninggal,Perancang barli

Perancang kondang Barli Asmara meninggal dunia

Perancang Barli Asmara meninggal dunia

Jakarta (ANTARA) - Perancang busana Barli Asmara dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, namun belum diketahui apa penyebabnya.

Berbagai ucapan dukacita membanjiri kolom komentar media sosial desainer ternama itu. Para pesohor seperti Alyssa Soebandono, Naysilla Mirdad hingga Titi Radjo Padmaja turut berkomentar di akun media sosial Barli.

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.Selamat jalan kak Barli. Insya Allah diberikan tempat terbaik di sisiNya ????" tulis Alyssa, Kamis.

Zaskia Sungkar yang aktif di dunia fashion juga mengunggah fotonya bersama Barli dengan keterangan "Kk ???? innalillahi wa inna ilaihi rojiun".

Baca juga:Wardah gandeng delapan perancang untuk Indonesia Fashion Week 2018

Baca juga:Warna pastel masih jadi tren, kata Barli Asmara


Perancang yang kerap tampil berkacamata ini masih berkarya di tengah pandemi.

Pada Ramadhan tahun ini, dia merilis koleksi Hari Raya bertajuk Nalini". Pada awal 2020, Barli bekerja sama dengan Wardah Fashion Journey menyuguhkan koleksi busana yang terinspirasi dari India.

Barli Asmara lahir pada 3 Maret 1978 di Bandung. Dikutip dari laman resmi, kecintaannya pada mode sudah muncul sejak dia duduk di bangku sekolah. Label "Barli Asmara" yang fokus pada busana siap pakai dan couture dimulai sejak 2002.

Barli telah mendapatkan sederet penghargaan atas bakatnya di bidang fashion di antaranya The Best Choice Dewi Knights, AMICA Young Talented Designer Award, ELLE Designer of the year, The Best 20 Designer for High End Masterpiece, Kartika Magazine Best Designer of The Year.

Barli juga memiliki label "B Homme" untuk busana pria, juga "B by Barli Asmara" untuk busana muslimah.

Baca juga:Di tengah pandemi, para desainer ini tetap rilis koleksi Hari Raya

Baca juga:Bunga Neelakurinji di tangan Barli Asmara

Baca juga:Wardah gandeng empat desainer untuk Jakarta Fashion Week 2020
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu