Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan fitur Bluetooth dan kamera di aplikasi PeduliLindungi versi terbaru sudah dimatikan.
"Saat ini versi PeduliLindungi Android adalah 3.1.1 dimana sudah banyak perbedaan fitur aplikasi dan izin akses yang tidak digunakan di versi terbaru. Pada versi 3.1.1 tidak ada lagi penggunaan fitur Bluetooth, WiFi, kamera, danfile accessuntuk penyimpanan," kata Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, dalam siaran pers, Selasa.
Pernyataan ini keluar setelah kembali muncul keraguan terhadap keamanan aplikasi pelacak sebaran virus corona di Indonesia ini, termasuk mengenai akses PeduliLindungi terhadap perangkat.
Baca juga:PeduliLindungi memuat daftar penerima vaksin tahap awal
Menurut Dedy, isu mengenai keamanan didasari pada aplikasi versi lama.
"Versi PeduliLindungi Android yang dibahas dan dijadikan isu adalah versi 2.2.2 yang dirilis tanggal 25 Juni 2020," kata Dedy.
Kominfo menyatakan izin akses yang diberikan kepada PeduliLindungi setelah mendapat persetujuan saat memasang, install, aplikasi.
"Izin akses yang digunakan pada aplikasi semata-mata untuk meningkatkanuser experiencedanbenefitbagiusersaat menggunakan aplikasi PeduliLindungi," kata Dedy.
PeduliLindungi menggunakan sistem urun daya,crowdsource, untuk fitur pelacakan sebaran virus corona. Untuk itu, pengguna diminta menyalakan lokasi, yang juga berfungsi untuk memberikan informasi sebaran virus corona di tempat pengguna berada.
Dedy menyatakan kebijakan privasi pada PeduliLindungi sudah mendapat persetujuan dari Google Play Store.
"Termasuk tidak akan menggunakan data dan informasi untuk keperluan komersial dan perlakuan aplikasi terhadap data sensitif," kata Dedy.
Aplikasi PeduliLindungi tidak mengambil daftar kontak yang tersimpan di ponsel pengguna. Data-data yang dihimpun aplikasi ini disimpan sementara di penyimpanan lokal perangkat, kemudian dikirim ke server secara berkala dan dilindungi enkripsi.
Kominfo menyatakan data tersebut terlindungi enkripsi tersimpan di server PeduliLIndungi, tidak dibagikan ke publik.
Data tersebut hanya diakses ketika pengguna berisiko tertularCOVID-19 dan perlu dihubungi segera oleh petugas kesehatan.
"Data pengguna tidak akan diserahkan atau disebarluaskan kepada pihak lain kecuali kepada instansi pemerintah yang saat ini ditunjuk dalam menangani pandemi COVID-19, atau karena ketentuan hukum," kata Kominfo dalam siaran pers tersebut.
PeduliLindungi diunduh lebih dari 26 juta pengguna, aplikasi ini juga akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi COVID-19, yang ditargetkan menjangkau sekitar 180 juta penduduk.
Baca juga:Kominfo 2020, di tengah pandemi COVID-19
Baca juga:Aplikasi PeduliLindungi diperkuat layanan telemedis
Baca juga:Kominfo gandeng Gojek perluas akses aplikasi PeduliLindungi
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Berita Terkait
IDI imbau perketat protokol kesehatan antisipasi kasus COVID-19
Rabu, 6 Desember 2023 19:25
Catatan Ilham Bintang - Tiada lagi Jenderal Doni Monardo
Rabu, 6 Desember 2023 9:59
Satgas sebut rencana akhiri PPKM bentuk penyesuaian kebijakan
Jumat, 23 Desember 2022 5:53
Ini ciri Varian XBB, di antaranya gejala ringan dan cepat menyebar
Sabtu, 12 November 2022 10:59
Presiden Jokowi luncurkan IndoVac, vaksin COVID-19 buatan dalam negeri
Kamis, 13 Oktober 2022 11:17
WHO sebut akhir pandemi COVID "di depan mata"
Jumat, 16 September 2022 15:31
40,2 juta vaksin COVID-19 kedaluwarsa segera dimusnahkan
Rabu, 31 Agustus 2022 7:57
Indovac dan Inavac, nama vaksin COVID-19 buatan Indonesia
Minggu, 28 Agustus 2022 16:37