Jakarta (ANTARA) - Acara Rapat Umum Anggota (RUA) Satupena hibrid secara virtual dan luring berlangsung lancar, Minggu (15/8) siang hingga petang.
Di akhir acara, Satupena menganugerahkan Awards kepada 12 penulis.
Kongres diikuti sekitar 200 anggota, menerima Pertanggungjawaban pengurus lama Satupenapimpinan Ketum DR Nasir Tamara. Diputuskan juga Perubahan AD, Pembentukan Tim Formatur dan Pengumuman 12 Penulis Penerima Anugerah Satupena. Acara turut dimeriahkan pembacaan puisi oleh Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoim Bachri yang memukau peserta.
Ketum Satupena Nasir Tamara membuka acara dengan perasaan bangga karena telah mengantarkan perjalanan Satupena selama 4 tahun ini hingga akhir masa jabatannya.
Pada kesempatan yang sama,
Pertanggungjawabannya sebagai pengurus Satupena diterima secara aklamasi. Capaian keberhasilan antara lain telah mendaftarkan organisasi Satupena di Kemenkumham, pengesahan AD/ ART, Kerjasama dengan sejumlah lembaga seperti Perpusnas dll. Dilakukan juga
upaya pemberantasan pembajakan buku, pembebasan pajak penulis yang dijanjikan Menkeu Sri Mulyani untuk disamakan dengan UMKM.
"Masih ada program yang belum berhasil diwujudkan akibat pandemi Covid 19 yakni pendirian lembaga pendidikan tinggi kepenulisan yang rencana semula dibangun di Yogyakarta," kata Nasir.
Perubahan Anggaran Dasar
Sidang yang dipimpin Ketua Penyelenggara, Ajisatria Suleiman ini membahas hasil kerja Tim Evaluasi AD. Pembahasan itu berlangsung lebih satu jam dimanfaatkan banyak peserta untuk menyempurnakan AD.
Hasilnya, antara lain Pengurus dipilih oleh Tim Formatur. Tim formatur sendiri dipilih oleh peserta, dan dapat menjadi pengurus. Tim formatur beranggota sekurang-kurangnya 5 orang dan sebanyak-banyaknya 9 orang. Tim yang terpilih dalam sidang Satupena tadi, sebanyak 9 orang.
Masa jabatan Ketua Umum 5 tahun dan dapat dipilih sebanyaknya dua kali. Begitu pula istilah Rapat Umum Anggota, diganti menjadi Kongres, sebagai forum tertinggi organisasi untuk penggantian pengurus dan perubahan AD. Sedangkan Rapat Anggota Tahunan, diganti dengan istilah Rapat Kerja Nasional dengan fungsi menyusun program kerja tahunan. Dewan Pembina diganti menjadi Dewan Penasehat. Pengurus Satupena dapat membentuk perwakilan atau koordinator di daerah.
Satu Pekan Untuk Bentuk Pengurus
Tim Formatur yang terpilih untuk menyusun kepengurusan Satupena periode 2021-2026 terdiri sembilan orang. Mereka : Nasir Tamara Denny JA, Chappy Hakim, Ilham Bintang, Wina Armada, Prof. Azyumardi Azra, Inda C. Noerhadi, Prof Didin Damanhuri dan Swary Utami Dewi.
Tim Itu mencerminkan keterwakilan wilayah, gender, senioritas-yunioritas dan aspek lainnya. Tim akan bekerja selambatnya seminggu untuk menghasilkan susunan kepengurusan Satupena yang baru.
Penerima Anugerah Satupena
Di akhir acara, Satupena menganugerahkan Awards kepada 12 penulis. Tim Penilai anugerah ini sengaja tidak diumumkan dengan pertimbangan menjaga obyektivitas. Namun Tim Penilai melakukan penelusuran terhadap para penulis melalui jejak digital, meminta pendapat dari para ahli di bidang masing-masing baik penulid fiksi maupun non-fiksi.
Satu dari 12 penulis menerima Lifetime Achievement Awards yaitu :, Denny JA yang telah menulis 40 buku.
Sebelas penerima Satupena Awards adalah : Prof. Azyumardi Azra, Dr. Nasir Tamara, Jaya Suprana, Chappy Hakim, Krisnina A. Tanjung, Ilham Bintang, Wina Armada, Akmal Nasery Basral, Artie Ahmad, Fakhrunnas Jabbar dan Prof. Didin S Damanhuri.,Para penerima Satupena Awards memperoleh Piagam Penghargaan dan uang tunai Rp. 8000.000.-. Peneima Lifetime Achievement Awards mendapat uang tunai Rp. 12.000.000.-
(***)
Baca juga: Satupena, wadah penulis Indonesia selenggarakan kongres 15-16 Agustus