Makkah (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyarankan jamaah calon haji Indonesia yang lanjut usia dan berisiko tinggi sebaiknya ikut skema murur demi keselamatan diri.
"Saya tahun 2008 haji, tahun 2019 haji, tempat di sini (Muzdalifah) masih luas sehingga kalau mobil (bus) parkir di sini meskipun sempit-sempit, tetapi mampulah menampung. Tetapi, sekarang banyak bangunan, di sini ada dibangun toilet," ujar Anwar Abbas di Makkah, Arab Saudi, Rabu waktu setempat.
Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifahsetelah menjalani wukuf di Arafah.
Jamaah calon haji saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
Anwar Abbas mengatakan pilihan mabit di Muzdalifah dengan skema murur patut menjadi pilihan karena bertujuan menjaga keselamatan diri.
"Itu ada alasannya, masyaqqah, kesulitan. Dalam maqashid syariah, kan, ada hifdzunnafs, ya, ada pertimbangan keselamatan jamaah," kata Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah itu.
Buya Anwar juga sepakat dengan program murur yang disiapkan pemerintah. Jamaah lansia, jamaah dengan risiko tinggi, serta pendampingnya akan mulai diberangkatkan dari Arafah langsung menuju Mina dimulai sejak pukul 19.00 atau tujuh malam.
"Itu, kan, artinya sudah melewati malam, ya. Saya kira sah. Malam, kan, dimulai dari terbenamnya matahari. Memang ada ulama menyatakan lewat jam 12 malam, tetapi situasi dan kondisinya tidak memungkinkan. Melihat luassekarang ini, saya punya kesimpulan memang tidak mungkin," katanya.
Berdasarkan catatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), area Muzdalifah yang diperuntukkan jamaah calon haji Indonesia seluas 82.350 meter persegi.
Pada tahun 2023, area ini ditempati sekitar 183.000 orang jamaah Indonesia yang terbagi dalam 61 maktab. Sementara ada sekitar 27.000 orang (9 maktab) yang menempati area Mina Jadid sehingga setiap anggota jamaah saat itu hanya mendapatkan ruang atau tempat sekitar 0,45 keterpersegi di Muzdalifah.
Tahun 2024, Mina Jadid tidak lagi ditempati jamaah calon haji Indonesia sehingga sebanyak 213.320 orang dan 2.747 petugas haji akan menempati seluruh area Muzdalifah.
Padahal, tahun ini juga ada pembangunan toilet yang mengambil tempat di Muzdalifah seluas 20.000 meter persegi sehingga ruang yang tersedia untuk setiap anggota jamaah jika semuanya ditempatkan di Muzdalifahsekitar 0,29 meter persegi.
Oleh karena itu, mabit Muzdalifah dengan skema murur menjadi ikhtiar pemerintah untuk dapat mengurangi kepadatan di Muzdalifah. Pemerintah menargetkan 55 ribu orang jamaah calon haji Indonesia akan melakukan skema murur.
Berita Terkait
Kuota haji Kaltara tahun 2025 sebanyak 221.000, ada tes petugas haji dalam waktu dekat
Kamis, 7 November 2024 16:20
Sambut kepulangan jemaah haji, PJ Wali Kota Tarakan ungkap kondisi jemaah
Rabu, 3 Juli 2024 15:04
Info Haji 2024 - Wakil Ketua DPR prihatin dengan kondisi tenda jamaah haji Indonesia
Selasa, 18 Juni 2024 18:42
Info Haji 2024 - Arab Saudi siapkan 27 ribu bus untuk angkutan haji 1445 Hijriah
Sabtu, 15 Juni 2024 7:53
Info Haji 2024 - Timwas Haji DPR RI paparkan catatan kesiapan fasilitas jamaah haji
Jumat, 14 Juni 2024 15:13
Info Haji 2024 - Lembaga pemerintah Madinah lakukan upaya intensif jelang puncak haji
Kamis, 13 Juni 2024 6:23
Info Haji 2024 - Kerajaan Arab Saudi sediakan layanan antar-jemput jemaah haji 24 jam
Rabu, 12 Juni 2024 21:48
Info Haji 2024 - 169.958 calon haji reguler Indonesia telah berada di Makkah
Selasa, 4 Juni 2024 19:09