Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk atau TEMAS Line berkomitmen dalam memperkuat jaringan secara nasional untuk bisa melayani berbagai daerah di Indonesia.

Terbukti, sepanjang tahun 2017, Perseroan telah membuka 10 rute baru, termasuk ke Kalimantan Utara, yakni Kota Tarakan.

"Selain Tarakan, yakni Tarjun, Padang, Bengkulu, Fakfak, Berau, Dobo, Kaimana, Nabire dan Bau Bau," kata Teddy Arief Setiawan, Direktur Independen TEMAS Line, dalam siaran pers kemarin. 

Dari seluruh rute tersebut, yang masuk ke dalam program tol laut T-4, yakni rute Surabaya-Bau Bau-Manokwari-Surabaya.

Perusahaan berkode saham TMAS ini juga telah menambah jalur pelabuhan di daerah potensial antara lain Agats, Wasior, Bontang, Benete (NTB) sehingga total port service sampai dengan Juni 2018 adalah 41 port, dari sebelumnya 38 port pada 2017.

Sesuai dengan program nasional tol laut, maka sebagai upaya memperkokoh keunggulan "national network", Perseroan selalu berpartisipasi pada setiap tender tol laut yang diselenggarakan oleh pemerintah. 

Dengan national network yang didukung 34 unit armada kapal berkapasitas total 25.785 Teus, Perseroan terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan agar tetap menjadi pemimpin pasar dengan menerapkan safe delivery & On time sechedule yang dimulai pada 2017. 

Selain itu penambahan alat penunjang kegiatan usaha berupa 5.600 unit peti kemas juga dilakukan sehingga total peti kemas per 31 Desember 2017 berjumlah 36.270 unit.

Terkait tender tol laut, pada April 2018, TEMAS Line memenangkan lelang operator Tol Laut di dua trayek dan melakukan penandatanganan kerja sama dengan pemerintah. 

Dua trayek yang digarap TEMAS Line yakni T-9 dan T-11. T-9 melayani rute Surabaya-Nabire-Serui-Wasior, sedangkan T-11 melayani Surabaya-Timika-Agats-Merauke.

Perseroan juga segera membuka perluasan lini bisnis baru untuk menjadi One Stop Service Shipping Company yang menyediakan solusi layanan transportasi laut khususnya pengiriman barang dalam peti kemas dari hulu ke hilir.

Kinerja Perseroan sepanjang tahun 2017 mengalami penurunan karena lonjakan bahan bakar sebesar 21,6%, kenaikan biaya bongkar muat sebesar 16,8% dan penurunan uang tambangrata-rata sebesar 21%. Hingga akhir tahun 2017, laba bersih Perseroan terkoreksi menjadi Rp53,05 milyar.

Pada pos kinerja Perseroan lainnya mencatat peningkatan yang siginifikan. 

Target penjualan yang ditetapkan manajemen pada awal 2017 dapat dicapai pada akhir tahun sebesar Rp 2 triliun atau naik sebesar 19,68% dibandingkan tahun sebelumnya pada posisi yang sama. 

Sementara total aset Perseroan sebesar Rp2,52 triliun di tahun 2016, kini menjadi Rp2,91 triliun atau meningkat sebesar 15,56% di tahun 2017.

 


Pewarta : Datiz
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024