Nunukan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nunukan menggelar Wedding Market Festival 2025 melibatkan 24 vendor yang terdiri dari desainer lokal, penyedia jasa event organizer pernikahan, usaha katering, serta didukung oleh BUMN seperti BRI, BNI, dan Pegadaian.
“Festival pernikahan ini menjadi ajang promosi bagi berbagai vendor jasa pernikahan untuk memperkenalkan produk dan layanan mereka kepada masyarakat Nunukan,” kata Kepala Disbudpora dan Pariwisata Nunukan Abdul Halid dalam keterangan di Tanjung Selor, Kaltara, Kamis.
Kegiatan ini ini berlangsung selama empat hari, mulai dari 21 hingga 24 Mei 2025 dan diramaikan dengan lomba peragaan busana Batik Lulantatibu serta lomba tari kreasi.
Lulantibu merupakan salah satu corak batik lokal yang penamaannya merupakan penggabungan empat suku asli di Kabupaten Nunukan masing-masing Dayak Lundayeh, Dayak Tenggalan, Dayak Tahol, Tidung, dan Bulungan.
Berbagai pilihan vendor, mulai dari tata rias, dekorasi, fotografi, katering, hingga busana pengantin, hadir dalam satu lokasi, memudahkan masyarakat merencanakan pesta pernikahan impian mereka.
Abdul Halid menyampaikan optimisme bahwa kegiatan semacam ini memberikan alternatif dan kemudahan bagi masyarakat.
Ia mengatakan ajang seperti ini dapat terus dikembangkan dengan cakupan yang lebih luas, bahkan berkolaborasi dengan vendor-vendor wedding ternama dari kota-kota besar.
“Kolaborasi ini dapat menjadi sarana berbagi tren, inovasi, serta tips dan trik terbaru dalam dunia pernikahan," ujar Bupati.
Pemerintah daerah juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan sektor UMKM di bidang pernikahan, mengingat peran strategisnya dalam peningkatan ekonomi daerah.
"Tujuan utama kegiatan ini adalah promosi, tapi kami juga menargetkan adanya pergerakan ekonomi lokal. Industri pernikahan punya potensi besar untuk mendatangkan pendapatan, baik bagi UMKM maupun vendor-vendor kreatif lainnya," jelasnya.
Ia mengapresiasi antusiasme para pelaku industri. Partisipasi meningkat, dan kegiatan kali ini lebih semarak dibanding tahun sebelumnya. Masyarakat juga terlihat sangat antusias mengunjungi setiap booth yang tersedia.
Halid juga optimistis ajang ini akan memicu partisipasi vendor dari luar pulau di tahun-tahun mendatang, sehingga industri pernikahan lokal dapat semakin berkembang melalui pertukaran ide dan kreativitas.
Sebagai informasi, penyelenggaraan Wedding Market Festival tahun sebelumnya berhasil mencatatkan pendapatan sekitar Rp300 juta bagi para vendor yang terlibat, menunjukkan potensi besar sektor industri kreatif pernikahan.
Baca juga: Pemkab Nunukan Predikat Zona Hijau Hasil Penilaian Ombudsman
Baca juga: Kunjungan Supervisi Bhabinkamtibmas oleh Dirbinmas Polda Kaltara Di Polres Nunukan