Kaltim Perkuat Kerja Sama Dagang Dengan Kaltara Untuk Naikkan Ekspor

id Kaltara, Kaltim

Kaltim Perkuat Kerja Sama Dagang Dengan Kaltara Untuk Naikkan Ekspor

Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud (kiri) dan Gubernur Kaltara Zainal Paliwang saling menyepakati kerjasama pembangunan daerah dan perdagangan antar dua wilayah menuju pasar dunia. (ANTARA/HO- Adpim)

Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dengan Kalimantan Utara (Kaltara)dan siap memasarkan produk lokal yang dihasilkan dua wilayah tersebut untuk menaikkan ekspor ke mancanegara.


Gubernur Provinsi Kaltim Rudy Mas'ud di Tarakan, Kaltara,Jumat, mengatakan Kaltim sudah memiliki Export Center Balikpapan yang baru saja diresmikan Menteri Perdagangan Budi Santoso di Galeri UMKM Balikpapan.

Export Center Balikpapan tersebut akan membantu para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menemukan pasar ekspor mereka di 33 negara dan 46 cabang tujuan ekspor.

Menurut dia, Kementerian Perdagangan dibantu perwakilan dagang Indonesia di sejumlah negara akan membantu mempertemukan pelaku UMKM dengan para calon pembeli (buyer) di luar negeri secara digital.

“Dengan Export Center Balikpapan, Kaltim siap bersinergi dan berkolaborasi untuk perdagangan antar wilayah Kalimantan, sekaligus memperkuat ekosistem industri hijau dan ekonomi biru Kalimantan Utara,” kata Rudy Mas'ud usai Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Swiss-Belhotel Tarakan.

Rudy mengaku telah mencermati pengembangan Kawasan Industri Hijau di Tanjung Palas Timur, Bulungan, Kaltara. Dirinya meyakini kawasan itu bisa menjadi mitra strategis dalam pengembangan ekonomi hijau berbasis sumber daya berkelanjutan.

Selain itu, ia mengatakan satu hal yang tak kalah penting adalah potensi besar untuk membangun ekosistem ekonomi perbatasan berbasis komoditas unggulan lokal.

Baik Kalimantan Timur maupun Kalimantan Utara memiliki kekayaan sumber daya alam, kehutanan, pertanian, serta perikanan yang luar biasa. Kerja sama ituakan membuka ruang integrasi antara pusat-pusat produksi, kawasan industri dan pasar lokal hingga ekspor.

"Kami memandang penting adanya program bersama dalam pemberdayaan UMKM perbatasan, peningkatan kapasitas SDM lokal, serta pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas akses pasar dan distribusi barang," kata Rudy.

Potensi ekonomi hijau Kaltara yang sangat menonjol salah satunya adalah Beras Krayan. Beras premium itu bahkan banyak dikonsumsi oleh para raja dan presiden negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu Kaltara juga memiliki potensi besar dari perkebunan kelapa sawit. Potensi lain yang, menurut Rudy, layak dikembangkan adalah penanaman pohon Polonia (Paulownia) yang kalorinya setara dengan 4.200 kalori batu bara, danbisa menyerap lebih banyak karbondioksida, serta memperbaiki kualitas tanah.

Produk-produk dari Kaltara, kata Rudy, selanjutnya juga dapat digabungkan dengan produk dari provinsi lain di Kalimantan agar bisa dilakukan ekspor langsung ke negara tujuan dari Balikpapan sebagai hub atau titik pusat atau penghubung.

"Salah satu yang digemari saat ini adalah keratom. Harganya luar biasa Rp98 juta per kg yang sudah berbentuk serbuk," kata Rudy.

Sedangkan potensi ekonomi biru Kaltara juga luar biasa, mulai dari kepiting, kerang, udang dan berbagai perikanan laut. Berbagai potensi tersebut, kata Rudy, juga dimiliki Kaltim, sehingga dengan kolaborasiperekonomian kedua daerah akan semakin kuat.

Gubernur Kaltim juga berharap keria sama ini dapat berlanjut ke sektor-sektor lain seperti lingkungan hidup, pertanian, pendidikan dan kebudayaan.

"Mari kita jadikan kesepakatan hari ini sebagai momentum memperkuat solidaritas regional Kalimantan, yang bukan hanya menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia bagian timur," kata Rudy.
Baca juga: Gubernur Harapkan Ada Pemenuhan Energi di Kaltara
Baca juga: Pemprov Kaltara - Kaltim Kolaborasi Pemerataan Infrastruktur

Pewarta :
Editor : Susylo Asmalyah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.