Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) – Bertujuan untuk mempermudah pelayanan dengan mendekatkan tempat pelayanan kepada masyarakat, sekaligus memaksimalkan pendapatan dari sektor pajak kendaraan bermotor, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara, melalui Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) mendirikan pos pelayanan di beberapa daerah yang selama ini sulit terjangkau.

Tempat pelayanan yang diberi nama Samsat Payment Point ini, telah didirikan di beberapa tempat. Setelah sebelumnya di Sebatik, Nunukan, kemudian di Tanjung Palas, Oktober 2018 kemarin telah resmi didirikan di Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mendukung program pembentukan Samsat Payment Point ini. Bahkan dirinya menginginkan, Samsat Payment Point bisa diperbanyak. Hingga bisa melayani seluruh masyarakat yang jauh dari tempat pelayanan. “Ini program yang sangat bagus. Bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan membayar pajak kendaraan. Utamanya bagi masyarakat di daerah yang jauh dari jangkauan samsat Induk di Kaltara,” kata Irianto.

Samsat Payment Point ini, lanjutnya, sesuai laporan dari Kepala BP2RD Kaltara Busriansyah, khusus untuk tempat pembayaran pajak tahunan. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi membayar pajak kendaraan tahunan di Kantor Samsat Induk. “Terkecuali yang pembayaran pajak 5 tahun, seperti balik nama dan lainnya, tetap harus ke Samsat Induk. Karena kan harus gesek rangka mesin kendaraan,” imbuh Gubernur.  

Dikatakan, Samsat Payment Point yang baru dibuka ada di Tanah Kuning. Dalam teknisnya, BP2RD menjalin kerja sama dengan Bank Kaltimtara dan Jasa Raharja. “Teknisnya sudah tersistem, tinggal melayani khusus untuk pembayaran pajak tahunan saja. Petugasnya sudah disiapkan di kantor cabang Bank Kaltimtara di Tanah Kuning,” ulas Irianto.

Setelah di Tanah Kuning, yang sudah mulai beroperasi melayani masyarakat sejak Oktober lalu, tahun depan akan dibentuk Samsat Payment Point di Sebuku, Nunukan dan Pulau Sapi, Kabupaten Malinau. “Sudah proses perencanaan. Insya Allah tahun depan, mulai kita realisasikan,” ucap Irianto.

Selain Samsat Payment Point, dengan tujuan sama, yakni mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, BP2RD juga akan meluncurkan program Mobil Samsat Keliling. Rencananya, pelayanan Samsat mobile ini akan dioperasikan di Bulungan dan Tarakan. “Fungsinya sama, pelayanannya sama. Namun sifatnya pelayanan Samsat keliling. Jadi, berpindah-pindah pelayanannya. Saat ini masih pengerjaan mobilnya. Ditargetkan awal atau pertengahan Desember nanti sudah selesai,“ ungkap Gubernur.

Meski telah selesai tahun ini, program Mobil Samsat Keliling direncanakan baru bisa dioperasikan tahun depan. Karena masih harus menyiapkan fasilitas pendukung yang ada pada mobil samsat keliling itu. “Kami harus menyiapkan, seperti sopir dan petugasnya. Begitupun dengan peralatannya. Untuk petugasnya, selain dari kita, nanti ada dari kepolisian dan jasa raharja. Kalau untuk spesifikasiknya, itu sama idealnya. Mengikuti standar yang umum,” timpal Busriansyah.

Sementara itu, terkait dengan realisasi penerimaan pajak daerah hingga Oktober 2018. Dijelaskan Busriansyah, dari target perubahan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2018 sebesar Rp 338,5 miliar, telah terealisasi Rp 310,7 miliar atau sekira 91,8 persen. “Realisasi kita, dari pendapatan pajak yang meliputi pajak kendaraan, pajak rokok, air permukaan sampai dengan bulan ini sudah Rp 310,7 miliar atau mencapai 91,80 Persen. Sehingga saat ini targetnya tersisa Rp 27,7 miliar. Dengan waktu yang tersisa, kita optimis tercapai. Bahkan bisa melebihi,” pungkasnya.


Pewarta : Muklis
Uploader : Firsta Susan Ferdiany
Copyright © ANTARA 2024