Nunukan (AntaranewsKaltara) - Bawaslu Nunukan, Kalimantan Utara terus berkolaborasi dengan berbagai komunitas menjelang pemilu 2019.
Kali ini, penyelenggara pemilu ini "blusukan" ke NGO dan politisi perempuanan untuk lawan kangker demokrasi yakni politik uang, politisasi SARA, ujaran kebencian dan hoax.
Ketua Bawaslu Nunukan, Muh Yusran di Nunukan, Selasa menyatakan, pihaknya menyadari pentingnya komitmen bersama dengan mendorong peran kaum perempuan dalam memperbaiki demokrasi di Indonesia khususnya di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Ia menilai, pemilu tanpa politik uang akan melahirkan pemimpin yang benar-benar bisa mewakili kepentingan rakyat secara umum dan kepentingan perempuan.
Bawaslu Nunukan tidak ingin kaum perempuan tenggelam dalam praktek transaksional dan politik agama.
Muh Yusran senantiasa mengajak seluruh komponen masyarakat khususnya kaum perempuan menghindari hak-hak yang dapat merusak kemurnian pesta demokrasi.
Kaum perempuan yang selalu menjadi korban atau sasaran politik uang dan SARA seyogyanya mampu menghindari sejak dini agar tidak terjerumus terkontaminasi dengan "kanker" pemilu tersebut.
Bawaslu selalu penyelenggara pemilu bidang pengawasan mengajak kaum perempuan menunjukkan perannya dengan memberikan pemahaman kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya agar tidak terjebak dalam permainan yang melanggar hukum ini.
Kali ini, penyelenggara pemilu ini "blusukan" ke NGO dan politisi perempuanan untuk lawan kangker demokrasi yakni politik uang, politisasi SARA, ujaran kebencian dan hoax.
Ketua Bawaslu Nunukan, Muh Yusran di Nunukan, Selasa menyatakan, pihaknya menyadari pentingnya komitmen bersama dengan mendorong peran kaum perempuan dalam memperbaiki demokrasi di Indonesia khususnya di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Ia menilai, pemilu tanpa politik uang akan melahirkan pemimpin yang benar-benar bisa mewakili kepentingan rakyat secara umum dan kepentingan perempuan.
Bawaslu Nunukan tidak ingin kaum perempuan tenggelam dalam praktek transaksional dan politik agama.
Muh Yusran senantiasa mengajak seluruh komponen masyarakat khususnya kaum perempuan menghindari hak-hak yang dapat merusak kemurnian pesta demokrasi.
Kaum perempuan yang selalu menjadi korban atau sasaran politik uang dan SARA seyogyanya mampu menghindari sejak dini agar tidak terjerumus terkontaminasi dengan "kanker" pemilu tersebut.
Bawaslu selalu penyelenggara pemilu bidang pengawasan mengajak kaum perempuan menunjukkan perannya dengan memberikan pemahaman kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya agar tidak terjebak dalam permainan yang melanggar hukum ini.