Tanjung Selor (ANTARA) - Dijadwalkan pada Rabu (26/2) Sekretaris II bidang ekonomi, perdagangan dan investasi Kedutaan Besar (Kedubes) Australia di Jakarta, Peter Simojoki besama dengan investor dari Australia akan melakukan kunjungan ke wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).
Kunjungannya itu, terkait dengan rencana investasi pada salah satu mega proyek yang ada di Kaltara. Yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). “Investor dari Australia itu, bagian dari grup perusahaan yang dimiliki Andrew Forrest. Pengusaha asal Australia yang memiliki kerajaan bisnis di bidang tambang dan energi,” ujar Risdianto, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, usai melakukan rapat persiapan perihal kunjungan investor dari Australia ke Kaltara di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) Provinsi Kaltara, Senin (24/2).
Risdianto mengatakan, tentu giat investasi di Kaltara erat hubungannya dengan ditetapkannya Ibu Kota Negara (IKN) baru ke Kalimantan Timur (Kaltim). Kaltara yang berdekatan dengan Kaltim tentu menjadi daerah penyanggah. Salah satunya suplai terhadap komoditi, komoditi dalam artian kebutuhan hidup sehari-hari. “Ratusan ribu orang nantinya akan pindah ke Kalimantan. Banyak yang kita bisa lakukan menghadapi hal tersebut, salah satunya memberikan suplai energi,” katanya.
Sementara itu Kepala Bappeda Litbang Provinsi Kaltara Datu Iqro Ramadan mengungkapkan, Pemprov menyambut baik niat para investor yang ingin berinvestasi ke Kaltara. Termasuk investor dari Australia. “Para investor yang ingin berinvestasi membawa dampak besar untuk Kaltara. Pada saat rapat saya minta kepada jajaran dinas terkait untuk melayani dengan baik, karena sudah menjadi tugas bersama. Intinya Pemprov sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik,” pungkasnya.