Tarakan (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan menghimbau kepada panitia besar Islam dalam proses penyelenggaraan shalat Idul Adha 1441 H dapat dilaksanakan di lapangan dan Mesjid dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Diantaranya dengan menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Kamis.
Kemudian melakukan pembersihan dan disinfektan di area tempat pelaksanaan sebelum dan setelah kegiatan peribadatan. Selanjutnya memasang himbauan penerapan protokol kesehatan di area rumah ibadah pada tempat – tempat yang mudah terlihat.
“Tidak menggunakan penceramah atau pengkhutbah yang berasal dari luar wilayah Kota Tarakan,” kata Devi.
Bagi seluruh jamaah saat melaksanakan shalat Idul Adha, agar selalu melakukan adaptasi kebiasaan baru sesuai dengan protokol kesehatan. Para jamaah dipastikan dalam keadaan sehat, menggunakan masker, jaga jarak 1 – 2 meter, hindari bersalaman, berpelukan, cuci tangan pakai sabun sebelum masuk Mesjid.
Serta membawa hand sanitizer, jamaah membawa perelengkapan shalat sendiri dan untuk anak – anak, usia lanjut, orang dengan penyakit penyerta diharap tidak mengikuti shalat Idul Adha.
Ditambahkannya bahwa saat ini jumlah kasus suspek yang dipantau di Tarakan sebanyak 150 orang, sedangkan jumlah kontak erat yang sedang dipantau saat ini sebanyak 41 orang.
Baca juga: Jelang Idul Adha, DPKP Gelar Pangan Murah
Baca juga: Hadapi Idul Adha, Pertamina tambah stok LPG di Kaltara
“Diantaranya dengan menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Kamis.
Kemudian melakukan pembersihan dan disinfektan di area tempat pelaksanaan sebelum dan setelah kegiatan peribadatan. Selanjutnya memasang himbauan penerapan protokol kesehatan di area rumah ibadah pada tempat – tempat yang mudah terlihat.
“Tidak menggunakan penceramah atau pengkhutbah yang berasal dari luar wilayah Kota Tarakan,” kata Devi.
Bagi seluruh jamaah saat melaksanakan shalat Idul Adha, agar selalu melakukan adaptasi kebiasaan baru sesuai dengan protokol kesehatan. Para jamaah dipastikan dalam keadaan sehat, menggunakan masker, jaga jarak 1 – 2 meter, hindari bersalaman, berpelukan, cuci tangan pakai sabun sebelum masuk Mesjid.
Serta membawa hand sanitizer, jamaah membawa perelengkapan shalat sendiri dan untuk anak – anak, usia lanjut, orang dengan penyakit penyerta diharap tidak mengikuti shalat Idul Adha.
Ditambahkannya bahwa saat ini jumlah kasus suspek yang dipantau di Tarakan sebanyak 150 orang, sedangkan jumlah kontak erat yang sedang dipantau saat ini sebanyak 41 orang.
Baca juga: Jelang Idul Adha, DPKP Gelar Pangan Murah
Baca juga: Hadapi Idul Adha, Pertamina tambah stok LPG di Kaltara