Tarakan (ANTARA) - Seorang pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Tarakan dengan inisial H (71) warga Kelurahan Selumit.
"Jumlah kasus konfirmasi meninggal dunia sebanyak 32 dan jumlah kasus probable
meninggal dunia satu orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Rabu.
Terjadi penambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 34 orang dan jumlah kumulatif kasus konfirmasi sebanyak 2.015 orang.
Sedangkan pasien yang sembuh dari COVID-19 bertambah 44 orang, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 1.098 orang. Kemudian jumlah pasien COVID-19 yang dirawat sebanyak 885 orang.
Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 168 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.
“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 1.982 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Devi juga mengimbau kepada masyarakat Tarakan agar terus memberikan dukungan moral terhadap pasien ataupun keluarga kasus suspek, kasus probable, kontak erat dan kasus konfirmasi.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah 36 orang di Tarakan
"Jumlah kasus konfirmasi meninggal dunia sebanyak 32 dan jumlah kasus probable
meninggal dunia satu orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Rabu.
Terjadi penambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 34 orang dan jumlah kumulatif kasus konfirmasi sebanyak 2.015 orang.
Sedangkan pasien yang sembuh dari COVID-19 bertambah 44 orang, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 1.098 orang. Kemudian jumlah pasien COVID-19 yang dirawat sebanyak 885 orang.
Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 168 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.
“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 1.982 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Devi juga mengimbau kepada masyarakat Tarakan agar terus memberikan dukungan moral terhadap pasien ataupun keluarga kasus suspek, kasus probable, kontak erat dan kasus konfirmasi.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah 36 orang di Tarakan