Kabupaten Nganjuk (ANTARA) - Tim SAR Gabungan kembali mengevakuasi satu korban jiwa tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk pada pencarian hari keempat atau Rabu pagi.
“Pagi ini, tim menemukan satu korban dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya Hari Adi Purnomo saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.
Baca juga: Basarnas fokus pencarian tujuh korban di sektor A
Baca juga: Menko PMK kunjungi warga terdampak longsor di Nganjuk
Jenazah berjenis kelamin laki-laki dewasa, namun belum diketahui identitasnya, karena harus dilakukan identifikasi oleh tim berwenang.
Dengan demikian, total sudah 13 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, kemudian dua orang lainnya selamat.
“Diduga masih ada enam orang yang belum ditemukan dan tertimbun tanah. Semoga segera ditemukan,” ucapnya.
Sementara itu, meski dalam proses evakuasi, di lokasi juga dilakukan penerapan protokol kesehatan ketat.
Setiap setelah menemukan jenazah, lalu mengangkatnya ke ambulans, seluruh personel dan relawan diwajibkan untuk disemprot disinfektan.
Selain itu, sarung tangan juga harus diganti dan menggunakan cairan pembersih tangan, serta tidak boleh melepas masker.
Sebelumnya, bencana longsor dipicu hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu (14/2) yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB, mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, pada pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Menteri Sosial jadi model foto dadakan untuk anak pengungsi di Nganjuk
Baca juga: Petugas evakuasi tiga korban jiwa longsor Nganjuk
Sejumlah posko relawan di sekitar lokasi didirikan dari berbagai lembaga, komunitas hingga partai politik.
Beberapa pejabat juga hadir untuk meninjau sekaligus memberikan santunan kepada keluarga korban, antara lain Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menko PMK Muhadjir Effendi.
“Pagi ini, tim menemukan satu korban dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya Hari Adi Purnomo saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.
Baca juga: Basarnas fokus pencarian tujuh korban di sektor A
Baca juga: Menko PMK kunjungi warga terdampak longsor di Nganjuk
Jenazah berjenis kelamin laki-laki dewasa, namun belum diketahui identitasnya, karena harus dilakukan identifikasi oleh tim berwenang.
Dengan demikian, total sudah 13 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, kemudian dua orang lainnya selamat.
“Diduga masih ada enam orang yang belum ditemukan dan tertimbun tanah. Semoga segera ditemukan,” ucapnya.
Sementara itu, meski dalam proses evakuasi, di lokasi juga dilakukan penerapan protokol kesehatan ketat.
Setiap setelah menemukan jenazah, lalu mengangkatnya ke ambulans, seluruh personel dan relawan diwajibkan untuk disemprot disinfektan.
Selain itu, sarung tangan juga harus diganti dan menggunakan cairan pembersih tangan, serta tidak boleh melepas masker.
Sebelumnya, bencana longsor dipicu hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu (14/2) yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB, mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, pada pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Menteri Sosial jadi model foto dadakan untuk anak pengungsi di Nganjuk
Baca juga: Petugas evakuasi tiga korban jiwa longsor Nganjuk
Sejumlah posko relawan di sekitar lokasi didirikan dari berbagai lembaga, komunitas hingga partai politik.
Beberapa pejabat juga hadir untuk meninjau sekaligus memberikan santunan kepada keluarga korban, antara lain Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menko PMK Muhadjir Effendi.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Endang Sukarelawati