Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menyesalkan pihak-pihak yang melakukan kampanye hitam terkait upaya penggalangan dana bagi masyarakat Palestina oleh sejumlah tokoh publik Tanah Air.
“Ini merupakan misi kemanusiaan. Di belahan dunia manapun kalau masih punya hati nurani, pasti akan membela kemanusiaan,” ujar Amirsyah di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Human Initiative salurkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina
Dia menyesalkan pihak-pihak yang melakukan kampanye hitam, fitnah bahkan adu domba terkait upaya penggalangan dana tersebut. Bahkan ada pihak yang sampai menghapus aplikasi milik Ustad Adi Hidayat (UAH).
“Kami menyesalkan tindakan seperti itu,” kata dia.
Dalam konteks yang lebih besar, lanjut dia, sesuai dengan pembukaan UUD 1945 maka penjajahan di seluruh dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Baca juga: Dubes Palestina sampaikan terima kasih Indonesia bantu pembangunan RS
Begitu juga dengan kasus penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Amirsyah menegaskan bahwa Indonesia secara tegas menentang penjajahan tersebut sejak era Presiden Soekarno.
“Kita harus mengingat sejarah, bahwa Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” kata dia.
Baca juga: MUI serahkan Rp19,3 miliar untuk pembangunan rumah sakit di Palestina
Selain itu, Amirsyah juga menyesalkan sikap seorang tokoh yang menyatakan bahwa urusan Palestina bukanlah urusan Indonesia. Menurut dia, apa yang terjadi di Palestina harus mendapatkan perhatian karena melanggar nilai-nilai kemanusiaan.
MUI, lanjutnya, akan segera menyalurkan bantuan bagi penduduk Palestina. Sebelumnya, UAH menyerahkan bantuan dari masyarakat sebesar satu juta dolar AS atau sekitar Rp14,3 miliar untuk penduduk Palestina melalui MUI.
Baca juga: Lewat MUI, ustadz Adi Hidayat serahkan Rp14,3 miliar untuk Palestina
“Saat ini kami intens berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Palestina, Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Aman agar jelas sasaran dan target bantuan tersebut,” kata dia lagi.
Amirsyah juga mempersilahkan pihak-pihak yang hendak melakukan audit agar penyaluran bantuan tersebut transparan dan akuntabel.
Baca juga: Haedar Nashir: Bangsa Indonesia jangan terbelah sikapi isu Palestina
“Ini merupakan misi kemanusiaan. Di belahan dunia manapun kalau masih punya hati nurani, pasti akan membela kemanusiaan,” ujar Amirsyah di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Human Initiative salurkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina
Dia menyesalkan pihak-pihak yang melakukan kampanye hitam, fitnah bahkan adu domba terkait upaya penggalangan dana tersebut. Bahkan ada pihak yang sampai menghapus aplikasi milik Ustad Adi Hidayat (UAH).
“Kami menyesalkan tindakan seperti itu,” kata dia.
Dalam konteks yang lebih besar, lanjut dia, sesuai dengan pembukaan UUD 1945 maka penjajahan di seluruh dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Baca juga: Dubes Palestina sampaikan terima kasih Indonesia bantu pembangunan RS
Begitu juga dengan kasus penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Amirsyah menegaskan bahwa Indonesia secara tegas menentang penjajahan tersebut sejak era Presiden Soekarno.
“Kita harus mengingat sejarah, bahwa Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” kata dia.
Baca juga: MUI serahkan Rp19,3 miliar untuk pembangunan rumah sakit di Palestina
Selain itu, Amirsyah juga menyesalkan sikap seorang tokoh yang menyatakan bahwa urusan Palestina bukanlah urusan Indonesia. Menurut dia, apa yang terjadi di Palestina harus mendapatkan perhatian karena melanggar nilai-nilai kemanusiaan.
MUI, lanjutnya, akan segera menyalurkan bantuan bagi penduduk Palestina. Sebelumnya, UAH menyerahkan bantuan dari masyarakat sebesar satu juta dolar AS atau sekitar Rp14,3 miliar untuk penduduk Palestina melalui MUI.
Baca juga: Lewat MUI, ustadz Adi Hidayat serahkan Rp14,3 miliar untuk Palestina
“Saat ini kami intens berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Palestina, Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Aman agar jelas sasaran dan target bantuan tersebut,” kata dia lagi.
Amirsyah juga mempersilahkan pihak-pihak yang hendak melakukan audit agar penyaluran bantuan tersebut transparan dan akuntabel.
Baca juga: Haedar Nashir: Bangsa Indonesia jangan terbelah sikapi isu Palestina
Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim