Tarakan (ANTARA) - Harga minyak goreng di beberapa pasar di Tarakan, Kalimantan Utara saat ini sudah mengalami penurunan.
"Harga minyak goreng merk Fortune ukuran dua liter dalam satu bungkus seharga Rp50.000,-, sebelumnya satu bungkus seharga Rp53.000," kata Agus, salah satu pedagang di Pasar Gusher, Tarakan, Sabtu.
Saat ini, minyak goreng mudah didapat dan harga sudah terus mengalami penurunan.
Sementara itu, Irwan pedagang yang menjual minyak goreng merk Sania mengatakan bahwa harga minyak goreng Sania sebelumnya mencapai Rp53.000,- dalam kemasan plastik isi dua liter.
"Sekarang minyak goreng Sania sudah turun harganya jadi Rp59.000,- dalam plastik isi dua liter," kata Irwan.
Hal senada dikatakan, pedagang lain bernama Roimah yang mengatakan bahwa turunnya harga minyak goreng ini sudah terjadi selama seminggu.
"Biasanya minyak goreng saat lagi tinggi - tingginya harga sampai Rp27.000,- perliter, sekarang sudah turun jadi Rp25.000,- per liter," kata Roimah.
Bahkan di Tarakan sempat terjadi kelangkaan minyak goreng dan pembatasan membeli minyak goreng yang harganya rata - rata mencapai Rp27.000,- perliter.
Sebelum terjadi kenaikan harga minyak goreng untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000,- perliter.
Mengatasi hal tersebut DPRD Kota Tarakan juga memanggil jajaran Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUMP) Tarakan, pakar ekonomi dan pengusaha terkait kelangkaan minyak goreng.
Pemkot Tarakan juga melaksanakan operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng yang dapat membuat panik warga.
Sebanyak 2.500 liter minyak goreng bersubsidi kemasan merk Kunci Mas disiapkan dalam kegiatan yang berlangsung Sebengkok, Kecamatan Tarakan Tengah, Minggu (13/2).
Untuk masyarakat umum disiapkan kemasan berisi dua liter minyak goreng dengan harga perliter Rp14.000,-. Sementara bagi pelaku UMKM mendapatkan minyak goreng kemasan lima liter dengan harga Rp70.000,-. Pelaku UMKM hanya diperbolehkan membeli satu kemasan saja.
Baca juga: Polri gagalkan 8 kontainer minyak goreng siap ekspor ke Timor Leste
"Harga minyak goreng merk Fortune ukuran dua liter dalam satu bungkus seharga Rp50.000,-, sebelumnya satu bungkus seharga Rp53.000," kata Agus, salah satu pedagang di Pasar Gusher, Tarakan, Sabtu.
Saat ini, minyak goreng mudah didapat dan harga sudah terus mengalami penurunan.
Sementara itu, Irwan pedagang yang menjual minyak goreng merk Sania mengatakan bahwa harga minyak goreng Sania sebelumnya mencapai Rp53.000,- dalam kemasan plastik isi dua liter.
"Sekarang minyak goreng Sania sudah turun harganya jadi Rp59.000,- dalam plastik isi dua liter," kata Irwan.
Hal senada dikatakan, pedagang lain bernama Roimah yang mengatakan bahwa turunnya harga minyak goreng ini sudah terjadi selama seminggu.
"Biasanya minyak goreng saat lagi tinggi - tingginya harga sampai Rp27.000,- perliter, sekarang sudah turun jadi Rp25.000,- per liter," kata Roimah.
Bahkan di Tarakan sempat terjadi kelangkaan minyak goreng dan pembatasan membeli minyak goreng yang harganya rata - rata mencapai Rp27.000,- perliter.
Sebelum terjadi kenaikan harga minyak goreng untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000,- perliter.
Mengatasi hal tersebut DPRD Kota Tarakan juga memanggil jajaran Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUMP) Tarakan, pakar ekonomi dan pengusaha terkait kelangkaan minyak goreng.
Pemkot Tarakan juga melaksanakan operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng yang dapat membuat panik warga.
Sebanyak 2.500 liter minyak goreng bersubsidi kemasan merk Kunci Mas disiapkan dalam kegiatan yang berlangsung Sebengkok, Kecamatan Tarakan Tengah, Minggu (13/2).
Untuk masyarakat umum disiapkan kemasan berisi dua liter minyak goreng dengan harga perliter Rp14.000,-. Sementara bagi pelaku UMKM mendapatkan minyak goreng kemasan lima liter dengan harga Rp70.000,-. Pelaku UMKM hanya diperbolehkan membeli satu kemasan saja.
Baca juga: Polri gagalkan 8 kontainer minyak goreng siap ekspor ke Timor Leste