Tanjung Selor (ANTARA) - Sejumlah kawasan pada tiga kabupaten di Kalimantan Utara masih tergenang air akibat meluapnya beberapa sungai besar di provinsi termuda atau ke-34 itu.
Dilaporkan di Tanjung Selor, Senin sejumlah kawasan cukup rendah di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan masih tergenang air meskipun ketinggiannya agak menurun ketimbang kemarin.
Sungai Kayan Kabupaten Bulungan --sungai terpanjang di Kaltara 640 Km-- meluap akibat tingginya curah dan itensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.
Daerah yang masih tergenang antara lain
Jalan Padat Karya di Tanjung Palas Hilir, area sekitar Kantor Cabang Pegadaian Tanjung Selor, Kantor Lurah Tanjung Palas Hilir, serta daerah Lebong dan Teras.
Kondisi serupa juga terlihat pemukiman warga di Jalan Budiman dan Jalan Bendahara.
Daerah lain, terlihat juga di area Sabanar, Buluh Perindu, Jalan Imam Bonjol, Jalan Cik Ditiro, dan Jalan Semangka atau area di belakang Markas Komando Resor Militer Maharajalila.
Selain di Kabupaten Bulungan, beberapa desa di Kabupaten Nunukan juga terdampak akibat meluapnya Sungai Sembakung, antara lain
Kecamatan Lumbis, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai, Kecamatan Lumbis Pansiangan dan Kecamatan Lumbis Ogong.
Secara geografis hulu daerah aliran sungai (DAS) Sungai Lumbis Pansiangan --hulu Sungai Sembakung-- berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia.
Baca juga: Sungai Kayan meluap, jadi "waterpark" dadakan
Baca juga: Banjir di Nunukan dan Malinau
Baca juga: Mensos Serahkan Bantuan Pada Korban Banjir di Sembakung
Sejumlah kawasan pada tiga kabupaten di Kalimantan Utara masih tergenang air akibat meluapnya beberapa sungai besar di provinsi termuda atau ke-34 itu.
Camat Sembakung Ridwan saat dihubungi mengaku luapan air Sungai Sembakung Kabupaten Nunukan masih bertahan.
"Debit air Sungai Sembakung masih 1 meter dari kondisi normal," katanya.
Daerah Sembakung ini hampir 200 Km perjalanan darat ke arah utara dari Tanjung Selor, Ibu Kota Kaltara.
Dari 13 desa di Kecamatan Sembakung dan Sembakung Atulai sebagian besar rawan banjir antara lain Desa Tagul, Atap, Manuk Bungkul, Lubakan, Tujung, Pagar dan Labuk.
Sedangkan di Kecamatan Sembakung Atulai yakni Desa Pulau Keras, Liuk Bulu, Binanun, Sabuluan, Lubok Buat dan Katul.
Baca juga: Debit Air di Sembakung dan Sembakung Atulai Kembali Naik
Baca juga: Ratusan Rumah di Sembakung dan Sembakung Atulai Masih Terendam Air
Sejumlah kawasan pada tiga kabupaten di Kalimantan Utara masih tergenang air akibat meluapnya beberapa sungai besar di provinsi termuda atau ke-34 itu.
Belum ada perhatian
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Mansalong Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan Pangiran Eddy bahwa luapan air Sungai Sembakung masih bertahan sejak mulai naik pada Subuh minggu (22/05/2022).
"Banjir masih bertahan dan belum ada perhatian pemerintah daerah," katanya.
Ia menuturkan bahwa untungnya musim bercocok tanam padi sudah lewat dan sudah panen pada Februari 2022.
"Tapi tanaman sayuran warga kami banyak yang rusak karena terendam, misalnya cabai," kata dia.
Selain di Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan, dilaporkan juga luapan Sungai Sesayap yang membelah Kabupaten Malinau masih bertahan sejak naik sekitar 04.00 Wita Minggu (22/05/2022).
Beberapa kawasan yang terdampak karena menggenangi rumah warga terjadi antara lain di
Belayan Malinau Utara dan Salap Kabupaten Malinau.
Baca juga: Banjir Sembakung Mencapai 4,3 Meter
Baca juga: Delapan desa di Sembakung lumpuh akibat banjir
Baca juga: Banjir di sejumlah daerah pedalaman Kaltara
Sejumlah kawasan pada tiga kabupaten di Kalimantan Utara masih tergenang air akibat meluapnya beberapa sungai besar di provinsi termuda atau ke-34 itu.
Dilaporkan di Tanjung Selor, Senin sejumlah kawasan cukup rendah di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan masih tergenang air meskipun ketinggiannya agak menurun ketimbang kemarin.
Sungai Kayan Kabupaten Bulungan --sungai terpanjang di Kaltara 640 Km-- meluap akibat tingginya curah dan itensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.
Daerah yang masih tergenang antara lain
Jalan Padat Karya di Tanjung Palas Hilir, area sekitar Kantor Cabang Pegadaian Tanjung Selor, Kantor Lurah Tanjung Palas Hilir, serta daerah Lebong dan Teras.
Kondisi serupa juga terlihat pemukiman warga di Jalan Budiman dan Jalan Bendahara.
Daerah lain, terlihat juga di area Sabanar, Buluh Perindu, Jalan Imam Bonjol, Jalan Cik Ditiro, dan Jalan Semangka atau area di belakang Markas Komando Resor Militer Maharajalila.
Selain di Kabupaten Bulungan, beberapa desa di Kabupaten Nunukan juga terdampak akibat meluapnya Sungai Sembakung, antara lain
Kecamatan Lumbis, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai, Kecamatan Lumbis Pansiangan dan Kecamatan Lumbis Ogong.
Secara geografis hulu daerah aliran sungai (DAS) Sungai Lumbis Pansiangan --hulu Sungai Sembakung-- berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia.
Baca juga: Sungai Kayan meluap, jadi "waterpark" dadakan
Baca juga: Banjir di Nunukan dan Malinau
Baca juga: Mensos Serahkan Bantuan Pada Korban Banjir di Sembakung
Camat Sembakung Ridwan saat dihubungi mengaku luapan air Sungai Sembakung Kabupaten Nunukan masih bertahan.
"Debit air Sungai Sembakung masih 1 meter dari kondisi normal," katanya.
Daerah Sembakung ini hampir 200 Km perjalanan darat ke arah utara dari Tanjung Selor, Ibu Kota Kaltara.
Dari 13 desa di Kecamatan Sembakung dan Sembakung Atulai sebagian besar rawan banjir antara lain Desa Tagul, Atap, Manuk Bungkul, Lubakan, Tujung, Pagar dan Labuk.
Sedangkan di Kecamatan Sembakung Atulai yakni Desa Pulau Keras, Liuk Bulu, Binanun, Sabuluan, Lubok Buat dan Katul.
Baca juga: Debit Air di Sembakung dan Sembakung Atulai Kembali Naik
Baca juga: Ratusan Rumah di Sembakung dan Sembakung Atulai Masih Terendam Air
Belum ada perhatian
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Mansalong Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan Pangiran Eddy bahwa luapan air Sungai Sembakung masih bertahan sejak mulai naik pada Subuh minggu (22/05/2022).
"Banjir masih bertahan dan belum ada perhatian pemerintah daerah," katanya.
Ia menuturkan bahwa untungnya musim bercocok tanam padi sudah lewat dan sudah panen pada Februari 2022.
"Tapi tanaman sayuran warga kami banyak yang rusak karena terendam, misalnya cabai," kata dia.
Selain di Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan, dilaporkan juga luapan Sungai Sesayap yang membelah Kabupaten Malinau masih bertahan sejak naik sekitar 04.00 Wita Minggu (22/05/2022).
Beberapa kawasan yang terdampak karena menggenangi rumah warga terjadi antara lain di
Belayan Malinau Utara dan Salap Kabupaten Malinau.
Baca juga: Banjir Sembakung Mencapai 4,3 Meter
Baca juga: Delapan desa di Sembakung lumpuh akibat banjir
Baca juga: Banjir di sejumlah daerah pedalaman Kaltara