Tanjung Selor (ANTARA) - Polda Kalimantan Utara menggelar doa bersama yang diikuti oleh seluruh Personel Polda Kaltara untuk Personel yang beragama Islam melaksanakan Do’a di Masjid Nur Arya Guna Polda Kaltara, sedangkan yang beragama Nasrani melaksanakan Do’a di Ruang Command Center Gedung B Mapolda Kaltara. Kamis (08-12-2022).

Kegiatan yang bertema “Doa Bersama Polda Kaltara untuk Korban Tragedi Polsek Astana Anyar” ini bertujuan untuk mendoakan Almarhum Aipda Sofyan dan Korban yang terdampak oleh ledakan Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Polrestabes Bandung.

Kegiatan dimulai dengan Shalat Gaib, pembacaan Surah Yasin (Yaseen) serta Do’a untuk Almarhum dan para korban lalu dilanjutkan dengan ceramah dari Ustad Ahmad Masrukhin.

Wakapolda Kalimantan Utara Brigjen Pol Kasmudi, S.I.K, hadir dalam kegiatan doa Bersama tersebut mengucapkan turut berbela sungkawa terhadap para korban maupun keluarga yang ditinggalkan.

“Kita berdoa disini semoga para korban dapat diterima amal ibadahnya, dibukakan pintu surga dan yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta keikhlasan,” ucap Wakapolda Kaltara.

“Tentunya dengan doa kita berharap semoga kedepan tidak akan ada lagi kejadian serupa, keluarga yang ditinggalkan agar selalu diberi kekuatan dan kesabaran. dan para korban yang meninggal dunia dalam Husnul khotimah” tutupnya.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Suntana mengatakan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung diduga membawa dua unit bom ke lokasi.
Menurutnya satu bom yang meledak itu diduga melekat di tubuh pelaku, sedangkan satu bom lainnya ditemukan di sekitar lokasi dalam kondisi belum meledak.

"Tadi ada satu yang diledakkan pelaku, dan ada satu yang kita ledakan," ucap Suntana.

 
Menurutnya satu bom yang ditemukan itu kemudian 'didisposal' oleh anggota Gegana Brimob dengan cara diledakkan di tempat yang aman.
 
Adapun proses disposal itu terjadi sekitar pukul 10.45 WIB. Proses disposal itu menyebabkan dentuman yang keras terdengar di sekitar lokasi.
 
Suntana mengatakan proyektil dari ledakan bom itu diduga berupa paku tembok hingga paku payung. Polisi pun menurutnya masih melakukan identifikasi bahan peledak yang digunakan pelaku bom bunuh diri.


Dari kejadian itu, Suntana menyatakan ada 11 korban yang timbul akibat bom bunuh diri tersebut. Dari 11 orang itu, menurutnya satu anggota polisi tewas akibat bom, sedangkan 10 orang lainnya mengalami luka-luka.
 
Suntana mengatakan polisi bakal melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah sterilisasi lokasi selesai. Untuk itu ia pun memohon masyarakat untuk menunggu polisi mengungkap peristiwa itu maupun identitas pelaku bom bunuh diri.


Baca juga: Kapolda: Pelaku bom Polsek Astanaanyar bawa dua bom
Baca juga: Flash - Diduga bom bunuh diri terjadi di Polsek Astanaanyar Bandung
Baca juga: Bom peninggalan perang dunia kedua ditemukan di Tarakan

Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024