Malinau (ANTARA) - Kepala Desa Long Kemuat dan Sektetaris Desa Long Berini yang hadir di acara Konsultasi Publik Potensi Ruang Mikro Aplikasi Informasi Desa (PRM AID) di Kantor Kecamatan Bahau Hulu Kabupaten Malinau, belum lama ini menyambut positif dengan aplikasi Desa Long Alango dan Apauping. 

Dua desa di Kecamatan Bahau itu telah lebih dulu memiliki sistem informasi desa melalui PRM AID  yang menampilkan informasi desa ke ruang publik. 

Tidak hanya itu dalam aplikasi ini menjadi buku induk desa yang memuat beragam informasi desa dan data sosial dan spasial serta dilengkapi dengan layanan administrasi pemerintah desa. 

“Kami sangat tertarik dengan aplikasi ini, aplikasi ini membantu untuk memudahkan pekerjaan di pemerintahan desa,” kata Julius Sikai, Sekretaris Desa Long Berini. 

Pendapat itu disampaikan Sekdes setelah menyaksikan dua operator PRM AID, Oktaherawati Laing dari Long Alango dan Anita Christina dari Apauping menjelaskan proses pengembangan sistem informasi desa yang sudah berjalan di desanya. 

Keduanya membagi peran untuk memaparkan fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi sekaligus untuk proses pengembangan aplikasi ini dari tim spasial, tim sosial hingga tim entri dan operator yang ditunjuk desa. 

Aplikasi PRM AID (Potensi Ruang Mikro Aplikasi Informasi Desa) merupakan sistem informasi desa yang dikembangkan Konsorsium Komunitas Konservasi Indonesia (KKI Warsi) dan LP3M 
(Lembaga Perencanaan, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat) dengan dukungan TFCA (Tropical Forest Conservation Act) Kalimantan. 

Aplikasi ini telah sukses dikembangkan di dua desa di Kecamatan Bahau Hulu, yakni desa Apauping dan desa Long Alango. 

Oleh sebab itu, KKI Warsi melakukan konsultasi publik di Kecamatan Bahau Hulu, Malinau, Kalimantan Utara. 

Baca juga: Asa di pohon Nyawai, meramu pelestarian alam dan kesejahteraan Apau Kayan
Baca juga: Madu Kayan butuh legalitas agar bersaing
Baca juga: Penyulingan gaharu, harapan baru masyarakat Long Nyau
  Aplikasi Informasi Desa di pedalaman Kaltara (Warsi)

Kepala Desa Long Alango, Lerin Njau, menuturkan aplikasi PRM-AID sangat bermanfaat bagi masyarakat. Harapannya teknologi aplikasi ini bisa dinikmati sampai anak cucu.

“Dengan adanya aplikasi PRM-AID mempermudah kerja-kerja pemerintah desa,”kata Noprianus, Kepala Desa Apauping. 
Aplikasi yang telah dikembangkan di dua desa ini juga mendapatkan respon positif dari  Camat Kecamatan Bahau Hulu, Victor Romawan.

 Menurutnya, aplikasi ini memudahkan desa dalam menghimpun data dan menggunakannya untuk kepentingan perencanaan pembangunan desa, dan di tingkat atasnya. 

“Kita berharap ke depan, semua desa juga memiliki aplikasi ini, sehingga data-data desa bisa terhimpun, dikelola dengan baik dan memberi manfaat untuk masyarakat desa,” kata Victor Romawan. 

Dikatakannya aplikasi ini, sejalan dengan program pemerintah untuk menguatkan program pembangunan berkelanjutan.  

“Terdapat 17 tujuan dari SDGs, termasuk pengentasan kemiskinan, kesetaraan akses pendidikan. Pembangunan aplikasi ini juga merupakan masuk ke dalam bagian prioritas pembangunan nasional dan juga sesuai dengan SDGs,” ujarnya.

Furwoko, Koordinator Projek KKI Warsi menjelaskan proses pengembangan aplikasi PRM-AID di desa-desa yang jauh dengan keterbatasan akses di sejumlah desa di Malinau ini ditujukan untuk mendorong pemetaan ruang, potensi dan penggunaan lahan serta kondisi sosial di masyarakat, yang akan menjadi acuan pembangunan desa. 

“Kita berharap, pembangunan yang dikembangkan di desa berbasiskan potensi dan kebutuhan yang akan menunjang upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, sekaligus masyarakat mampu mengelola sumber daya alamnya secara lestari dan berkelanjutan,”kata Furwoko. 

Kepala Desa Long Kemuat, Apuy Enjau, berharap desa Long Kemuat akan difasilitasi oleh KKI Warsi dalam mengembangkan aplikasi PRM-AID. Sehingga, aplikasi ini bisa mendukung aparatur desa. 

“Saya berharap juga memang ada harapan di Desa Long Kemuat nanti akan difasilitasi. Kami akan bicarakan dengan masyarakat bagaimana kesiapannya untuk membangun aplikasi ini,” pungkasnya.


Baca juga: Telaah - Entaskan isolasi daerah di pedalaman Kaltara
Baca juga: Data Dian sukses miliki aplikasi database online, desa lain di pedalaman berminat
Baca juga: Syukuran dan sosialisasi aplikasi "datebase" informasi desa Data Dian
Baca juga: Upaya tingkatkan kesejahteraan Kaltara, "sulap" limbah gaharu jadi "cuan"
  Aplikasi Informasi Desa di pedalaman Kaltara (Warsi)

Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024