Tarakan (ANTARA) - Pos Koordinasi Pengendalian Transportasi Udara Periode Hari Raya Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 dimulai pada hari Sabtu 17 Desember 2022 sampai dengan 04 Januari 2023 di bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara dengan melibatkan instansi dan para pemangku kepentingan.

"Diharapkan kepada semua unit atau instansi terkait untuk dapat menyediakan alat pemeriksaan kesehatan, fasilitas vaksin dan memastikan seluruh petugas dalam keadaan sehat," kata PLT Kepala Badan Layanan Umum Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Juwata Tarakan, Ceppy Triono pada pembukaan rapat koordinasi angkutan udara periode Natal tahun 2022 dan
Tahun Baru 2023 di Tarakan, Jumat.

Dengan melakukan pemeriksaan rutin, serta mengimbau seluruh penumpang wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi dan membuat contigency plan jika terjadi hal-hal yang darurat.

Para petugas posko diharapkan selalu menerapkan protokol kesehatan dan memastikan telah dilakukan pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu sebelum melakukan tugas.

Kemudian memastikan bahwa seluruh fasilitas di Bandara Juwata maupun di pesawat telah dibersihkan dan dilakukan disinfektan secara berkala oleh instansi atau operator yang bertanggung jawab.

"Dan meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan serta koordinasi instansi dan stakeholder terkait, termasuk dengan BMKG kota Tarakan untuk menyebarluaskan prakiraan cuaca dari BMKG kepada masyarakat tarakan untuk mewaspadai terjadinya cuaca buruk," kata Ceppy.

Selanjutnya mengoptimalkan potensi armada terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang dan memastikan penumpang selalu menerapkan protokol kesehatan.

Serta diharapkan kepada pihak maskapai penerbangan untuk wajib memperbaharui dalam menyampaikan informasi terkini terkait jadwal kedatangan/keberangkatan, baik di Bandara Juwata atau melalui media sosial.

Selain itu, memperhatikan pengaturan oleh Satgas Covid-19 yang telah memberikan
relaksasi terhadap perjalanan orang serta mengacu pada data realisasi trafik periode Lebaran Tahun 2022 yang lalu dimana tujuan penumpang bepergian adalah untuk kembali ke kampung halaman dan berwisata.

Sehingga sangat mungkin menimbulkan potensi terjadinya lonjakan jumlah penumpang yang
tinggi pada periode Natal dan Tahun Baru kali ini. 

"Hal tersebut perlu menjadi perhatian kita dalam penyiapan sarana dan prasarana yang matang, pengaturan alur penumpang di bandara serta kepatuhan operator dalam melaksanakan operasional sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.

Dengan mengedepankan aspek Safety, Security, Services and Compliance (3S+1C). Berkaca pada kondisi pandemi yang melanda Indonesia pada tiga tahun terakhir ini maka periode 2022/2023 menjadi kesempatan yang baik dalam rangka pemulihan sektor transportasi udara.

"Meskipun tidak terlepas tantangan-tantangan dalam skala lokal, nasional dan global yang masih kita hadapi saat ini.

Berkenaan dengan upaya pemulihan tersebut, tujuan akan transportasi yang selamat, aman dan nyaman menjadi hal utama yang perlu kita jaga," kata Ceppy. 

Langkah-langkah proaktif harus dikedepankan untuk mendukung hal tersebut yakni melakukan kolaborasi dan koordinasi secara intensif dengan seluruh pemangku kepentingan.

Serta  melakukan pemantauan pergerakan penumpang, pesawat dan kargo serta melakukan pembagian tugas dan peran di lintas sektoral dan melakukan Inspeksi Keselamatan, Keamanan dan Pelayanan secara menyeluruh terhadap seluruh operator penerbangan.
Baca juga: Kaltara inspeksi keselamatan pada "speedboat" jelang Nataru
Baca juga: PLN tingkatkan kesiapan instalasi listrik selama Natal dan Tahun Baru
 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024