Tarakan (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga di regional Kalimantan mengoptimalkan penyaluran BBM dan LPG di Kalimantan Utara, dalam rangka memastikan ketersediaan stok dan penyaluran BBM serta LPG menjelang Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"PT Pertamina Patra Niaga di regional Kalimantan mengaktifkan Posko Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) yang berlangsung mulai tanggal 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024," kata Area Manager Communication, Relations and CSR Patra Niaga Kalimantan Arya Yusa Dwicandra di Tarakan, Rabu.
Diperkirakan pada Natal dan Tahun Baru tahun ini akan terjadi kenaikan konsumsi BBM Peningkatan diperkirakan akan terjadi sebesar 3,9 persen untuk BBM jenis gasoline dari 7.834 Kiloliter per hari di saat normal menjadi 8.143 KL saat Natal dan Tahun Baru.
Kemudian BBM jenis gasoil sebanyak 1,1 persen dari 3.244 Kiloliter per hari di saat normal menjadi 3.281 KL, LPG sebesar 4,6 persen dari 1.725 MT per hari di saat normal menjadi 1.804 MT sedangkan Avtur yang mengalami kenaikan sebesar 0,9 persen dari 528 KL per hari di saat normal menjadi 534 KL.
Sementara untuk Provinsi Kaltara estimasi peningkatan BBM jenis gasoline mencapai 2,9 persen, dari 368 KL menjadi 378 KL, BBM jenis gasoil sebesar 0,7 persen, dari 139 KL menjadi 140 KL, kenaikan konsumsi LPG sebesar 2,5 persen dari 40 MT menjadi 41 MT dan untuk Avtur sebesar 6,9 persen dari 29 KL menjadi 31 KL dari rata-rata harian normal.
"Pada tahun ini, Patra Niaga di Kalimantan memproyeksikan akan terjadi peningkatan permintaan BBM dan LPG sepanjang Satgas Nataru 2023-2024 di wilayah Kalimantan," kata Arya.
Dia menambahkan khusus di beberapa wilayah jalur potensial yaitu jalur tol, jalur wisata dan jalur logistik, Pertamina juga menyiagakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalur padat kendaraan dan wisata sebanyak 85 SPBU yang tersebar di Kalimantan Timur sebanyak 22 SPBU, Kalimantan Barat sebanyak 15 SPBU, Kalimantan Tengah 12, Kaltara sebanyak lima SPBU dan Kalimantan Selatan 31 SPBU.
Seluruh SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan build up stok sejak H-7. Serta Pertamina juga menyiagakan sebanyak 199 Agen LPG di seluruh wilayah Kalimantan.
“Pertamina dalam masa satgas nataru ini juga meningkatkan pelayanan dengan menyiagakan 85 SPBU dan 199 Agen LPG guna memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tambah Ayra.
Sementara itu, untuk kuota dan stok BBM dan LPG serta Avtur di seluruh Kalimantan dalam keadaan aman dan Patra Niaga akan terus mengoptimalkan penyediaan stok tersebut. Terkait ketahanan stok rata-rata ketahanan stok antara 9 - 11 hari akumulatif.
"Kami berharap masyarakat tidak perlu panik akan kondisi stok BBM serta LPG. Di beberapa daerah di Kalimantan memang kerap terjadi keterlambatan pasokan bukan karena masalah kuota tapi lebih ke arah teknis. Contoh dari kendala teknis adalah distribusi saat di laut karena cuaca kurang baik sehingga butuh waktu tambahan untuk sandar atau distribusi darat yaitu mobil tangki yang menempuh jarak cukup jauh dengan kondisi jalan yang beragam," ungkap Arya.
Dukungan dari Instansi dan Aparat Pemerintah diperlukan untuk memperlancar distribusi BBM. Pertamina berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM terutama pada titik yang dapat mengakibatkan kemacetan.
“Kami berharap dengan adanya posko satgas ini kepastian penyaluran dan kesiapan stok BBM serta LPG serta Avtur dapat dioptimalkan dengan baik," kata Arya.
Bagi masyarakat atau konsumen yang membutuhkan informasi ketersediaan stok ataupun memberikan masukan serta saran dapat menghubungi kontak Pertamina 135 atau melalui aplikasi MyPertamina.
Baca juga: Pertamina EP Tarakan Tanam Ratusan Pohon Terap yang Terancam Punah
Baca juga: Pertamina Penyesuaian Turun Harga PertamaxSeries dan DexSeries
"PT Pertamina Patra Niaga di regional Kalimantan mengaktifkan Posko Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) yang berlangsung mulai tanggal 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024," kata Area Manager Communication, Relations and CSR Patra Niaga Kalimantan Arya Yusa Dwicandra di Tarakan, Rabu.
Diperkirakan pada Natal dan Tahun Baru tahun ini akan terjadi kenaikan konsumsi BBM Peningkatan diperkirakan akan terjadi sebesar 3,9 persen untuk BBM jenis gasoline dari 7.834 Kiloliter per hari di saat normal menjadi 8.143 KL saat Natal dan Tahun Baru.
Kemudian BBM jenis gasoil sebanyak 1,1 persen dari 3.244 Kiloliter per hari di saat normal menjadi 3.281 KL, LPG sebesar 4,6 persen dari 1.725 MT per hari di saat normal menjadi 1.804 MT sedangkan Avtur yang mengalami kenaikan sebesar 0,9 persen dari 528 KL per hari di saat normal menjadi 534 KL.
Sementara untuk Provinsi Kaltara estimasi peningkatan BBM jenis gasoline mencapai 2,9 persen, dari 368 KL menjadi 378 KL, BBM jenis gasoil sebesar 0,7 persen, dari 139 KL menjadi 140 KL, kenaikan konsumsi LPG sebesar 2,5 persen dari 40 MT menjadi 41 MT dan untuk Avtur sebesar 6,9 persen dari 29 KL menjadi 31 KL dari rata-rata harian normal.
"Pada tahun ini, Patra Niaga di Kalimantan memproyeksikan akan terjadi peningkatan permintaan BBM dan LPG sepanjang Satgas Nataru 2023-2024 di wilayah Kalimantan," kata Arya.
Dia menambahkan khusus di beberapa wilayah jalur potensial yaitu jalur tol, jalur wisata dan jalur logistik, Pertamina juga menyiagakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalur padat kendaraan dan wisata sebanyak 85 SPBU yang tersebar di Kalimantan Timur sebanyak 22 SPBU, Kalimantan Barat sebanyak 15 SPBU, Kalimantan Tengah 12, Kaltara sebanyak lima SPBU dan Kalimantan Selatan 31 SPBU.
Seluruh SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan build up stok sejak H-7. Serta Pertamina juga menyiagakan sebanyak 199 Agen LPG di seluruh wilayah Kalimantan.
“Pertamina dalam masa satgas nataru ini juga meningkatkan pelayanan dengan menyiagakan 85 SPBU dan 199 Agen LPG guna memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tambah Ayra.
Sementara itu, untuk kuota dan stok BBM dan LPG serta Avtur di seluruh Kalimantan dalam keadaan aman dan Patra Niaga akan terus mengoptimalkan penyediaan stok tersebut. Terkait ketahanan stok rata-rata ketahanan stok antara 9 - 11 hari akumulatif.
"Kami berharap masyarakat tidak perlu panik akan kondisi stok BBM serta LPG. Di beberapa daerah di Kalimantan memang kerap terjadi keterlambatan pasokan bukan karena masalah kuota tapi lebih ke arah teknis. Contoh dari kendala teknis adalah distribusi saat di laut karena cuaca kurang baik sehingga butuh waktu tambahan untuk sandar atau distribusi darat yaitu mobil tangki yang menempuh jarak cukup jauh dengan kondisi jalan yang beragam," ungkap Arya.
Dukungan dari Instansi dan Aparat Pemerintah diperlukan untuk memperlancar distribusi BBM. Pertamina berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM terutama pada titik yang dapat mengakibatkan kemacetan.
“Kami berharap dengan adanya posko satgas ini kepastian penyaluran dan kesiapan stok BBM serta LPG serta Avtur dapat dioptimalkan dengan baik," kata Arya.
Bagi masyarakat atau konsumen yang membutuhkan informasi ketersediaan stok ataupun memberikan masukan serta saran dapat menghubungi kontak Pertamina 135 atau melalui aplikasi MyPertamina.
Baca juga: Pertamina EP Tarakan Tanam Ratusan Pohon Terap yang Terancam Punah
Baca juga: Pertamina Penyesuaian Turun Harga PertamaxSeries dan DexSeries