Tarakan (ANTARA) - PT. Pertamina EP Tarakan Field kembali melakukan tajak dua sumur minyak di kawasan Pamusian SE-1 dan Pamusian SE-2 Tarakan, Kamis.

"Biaya pengeboran untuk satu sumur di Pamusian sampai 8 juta hingga 10 juta dolar, total 16 juta  dolar atau ekuivalen dengan Rp120 miliar," kata Field Manager Pertamina EP Tarakan Cahyo Tri Mulyanto.

Pertamina EP Tarakan Field pada 2024 ini akan melakukan pengeboran untuk enam sumur berlokasi di Pamusian ada dua sumur, Juata ada satu sumur dan di Sembakung, Kabupaten Tana  Tidung ada tiga sumur.

"Dengan target satu sumur 250 barel perhari dan mohon doanya, semoga tercapai sesuai target," kata Cahyo.

Dia menjelaskan bahwa mulai 2023, Pertamina EP Tarakan Field mulai melakukan pengeboran sumur minyak untuk struktur dalam dengan kedalaman 1.500 meter dan sumur eksisting peninggalan kolonial Belanda dengan kedalaman 300 sampai 400 meter.

"Dan Alhamdulillah masih ada potensinya dengan produksi perhari ini 1.600 sampai 1.900 barel perhari," kata Cahyo.

Kawasan Pamusian pada tahun lalu sudah ada pengeboran untuk empat sumur dan sekarang ditambah dua sumur minyak lagi.

Untuk sumur Pamusian SE-1 dan Pamusian SE-2 akan dilakukan pengeboran sedalam 1.500 meter dengan waktu dengan waktu pengerjaan 30 sampai 40 hari.

Kawasan pengeboran minyak di Pamusian dekat dengan kawasan pemukiman penduduk di atas lahan seluas 10 hektare.

"Safety menjadi prioritas utama kita, karena kalau kita melakukan pengeboran resikonya sangat tinggi.  Kita menggunakan peralatan handal dan teknologi tinggi," kata Cahyo.
Baca juga: Pertamina perluas pendataan QR Code pertalite termasuk Kaltara
Baca juga: Pertamina Patra Niaga salurkan 1.193 hewan kurban di seluruh Indonesia






 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024