Tarakan (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan menggelar pelatihan penataran guru mengaji Iqra dan Tilawah Al-Quran bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

"Lapas bekerja sama dengan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TK Al-Quran Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPTKA BKPRMI)," kata Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan Sutarno saat membuka resmi pelatihan penataran guru mengaji Iqra dan Tilawah Al-Quran
di Lapas Tarakan, Senin.

Kalapas mengatakan bahwa pelatihan penataran guru mengaji WBP ini merupakan momentum yang sangat baik dalam proses pengembangan program pembinaan kepribadian khususnya dalam meningkatkan kualitas iman dan taqwa (Imtaq).

Dia berharap kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik dan terus berkelanjutan tidak berhenti di tahap pelatihan saja, sehingga mampu meningkatkan kualitas peran para WBP sebagai guru mengaji Iqra dan Tilawah Al-Qur'an dan mampu menebarkan ilmu serta syiar kepada WBP lainnya.

"Saudara-saudara yang mulanya masuk ke Lapas menjadi narapidana begitu bebas dapat menjadi santri," kata Sutarno.

Hal sama disampaikan Direktur Daerah LPPTKA BKPRMI Ustad Muhammad Maliki pada pembukaan pelatihan turut menyampaikan perihal pentingnya pendidikan agama dalam proses rehabilitasi.

“Kami berharap, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan peserta tetapi juga membantu mereka dalam proses pembinaan karakter. Pendidikan agama memiliki peran signifikan dalam mendukung rehabilitasi dan integrasi mereka ke masyarakat,” ujar Maliki.

Salah satu peserta, Husain, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya berharap ilmu yang kami pelajari dapat diterapkan untuk membantu meningkatkan kualitas pembinaan di Lapas Tarakan,” kata Husain.

Pelatihan ini merupakan langkah penting dalam upaya berkelanjutan Lapas Tarakan untuk memfasilitasi pengembangan keterampilan warga binaan, sejalan dengan komitmen Lembaga untuk mendukung proses rehabilitasi dan reintegrasi mereka.

Pelatihan ini melibatkan 20 orang WBP ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajarkan Iqra dan Al-Quran dan dilaksanakan selama lima hari kedepan.

Program ini diharapkan dapat menjadi dorongan motivasi bagi para WBP agar benar-benar mendapatkan hikmah manfaat sebagai bekal baik selama berada di dalam masa pembinaan maupun ketika kembali ke tengah-tengah masyarakat nantinya.
Baca juga: Batik Karya Narapidana Tampil di Pekan Kebudayaan Daerah Tarakan
Baca juga: Lapas Tarakan Sosialisasi Layanan Pendaftaran Kunjungan Berbasis Daring


 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024