Tarakan (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) LAPASTAR menggelar pelatihan bimbingan kemandirian bidang tata boga produksi amplang bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

"Saya menaruh harapan besar kepada para WBP agar memanfaatkan kesempatan ini sebagai sarana dalam aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi khususnya di bidang kuliner dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," kata Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan Sutarno di Tarakan, Selasa saat membuka kegiatan tersebut secara resmi.

Hadir pada kegiatan ini Jajaran pejabat struktural dan staff, Instruktur Pelaksana dari Rumah Produksi Lily Tarakan serta 10 orang WBP peserta pelatihan.

Kegiatan diawali dengan Laporan Ketua Tim Persiapan yang disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Kegiatan Kerja (Giatja) Andhika Abrian, dilanjutkan perkenalan diri Instruktur pelatihan Eka Suryani.

"Harus sama-sama kita ketahui bahwa tujuan kami sebagai petugas pemasyarakatan sangat mulia yakni ingin memberikan bekal pengetahuan dan ilmu keterampilan bagi saudara-saudara WBP," kata Sutarno.

Hal tersebut dapat bermanfaat baik ketika masih berada di dalam Lapas maupun nantinya ketika kembali ke tengah masyarakat.

"Kami sangat mengapresiasi dukungan instruktur pelaksana yang berkenan memberikan motivasi dan berbagi ilmu dalam pelaksanaan fungsi pembinaan kemandirian di Lingkungan Lapas Kelas IIA Tarakan," katanya.

Kalapas turut menyampaikan pesan kepada para peserta pelatihan agar kiranya dapat mengikuti seluruh rangkaian program pelatihan dengan baik.

"Saudara yang hari ini terpilih dari jumlah seribu lebih WBP sebagai peserta pelatihan harus selalu bersyukur karena hal ini momentum bagi saudara untuk mendapatkan bekal khususnya di bidang produksi olahan makanan ringan secara gratis tanpa dipungut biaya," katanya.

Mengingat saat ini keterampilan di bidang tata boga di era modern memiliki potensi yang sagat bagus sekali.

Pelatihan keterampilan produksi amplang akan dilaksanakan selama sembilan hari ke depan mulai tanggal 8 hingga 17 Oktober mendatang.

Materi yang akan diberikan kepada peserta meliputi olahan makanan ringan berbahan dasar hasil ikan laut hingga kudapan rumput laut.

Kegiatan ini merupakan barometer keberhasilan Lapas Tarakan dalam melaksanakan fungsi pembinaan kemandirian sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
Baca juga: Lapas Tarakan Miliki Izin Operasional Klinik Pratama dan Dapur Halal
Baca juga: Batik Karya Narapidana tampil di peragaan busana di Tarakan
 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024