Jakarta (ANTARA) - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sedang mendalami ada atau tidaknya unsur terorisme dalam peristiwa ledakan yang terjadi di SMA Negeri (SMAN) 72, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat siang.

“Hingga saat ini, Densus 88 masih melakukan pendalaman apakah insiden tersebut terdapat unsur terorisme atau tidak,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Sementara itu, Polda Metro Jaya menyatakan masih mendalami penyebab ledakan yang terjadi di SMAN 72.

“Itu yang kita mau dalami. Lagi sisir juga sama Gegana karena ledakan itu kan ada SOP khusus. Jangan sampai kita olah TKP, ada ledakan susulan. Kan belum tahu asal muasal ledakan itu karena apa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Budi Hermanto.

Menurut informasi yang diterimanya, dua orang mengalami luka akibat ledakan tersebut dan telah dilarikan ke rumah sakit.

Adapun Polda Metro Jaya telah menurunkan Tim Penjinak Bom (Jibom) untuk menyelidiki penyebab ledakan yang membuat sejumlah siswa luka saat melaksanakan shalat Jumat di dalam sekolah tersebut.

Sejumlah mobil tim penjinak bom terpantau bersiaga di depan sekolah, termasuk petugas gabungan bersenjata juga berjaga di sekolah tersebut.

Sebelumnya, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyatakan ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara bersumber dari speaker yang ada di sekolah tersebut.

"Kami menerima informasi ledakan dari saksi Zulfikar pukul 12.09 WIB," kata petugas Command Center Damkar.

Petugas telah mengerahkan dua unit mobil dengan 10 personel untuk memadamkan api di lokasi kejadian.

Baca juga: Polda Metro Jaya Sebut 54 Orang Terluka Dalam Ledakan di SMAN 72 Jakut
Baca juga: Korban Luka Dalam Ledakan Gas di Jakbar Karena Tertimpa Genteng


Pewarta : Nadia Putri Rahmani
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2025