Tanjung Selor (ANTARA) - Pemkab Bulungan sedang bekerja sama dengan Pemerintah Kanada dalam program pelestarian mangrove serta peningkatan produk olahan seperti terasi dan amplang di beberapa desa pesisir.
"Sebelumnya, ketika terasi produksi nelayan Bulungan justru dijual keluar daerah dan diberi label daerah lain, " kata Bupati Bulungan Syarwani di Tanjung Palas, Bulungan Senin saat memperingati Hari Nusantara 2025.
Dia menegaskan jangan sampai produk nelayan Bulungan dijual atas nama daerah lain. Masyarakat Bulungan harus bangga dengan produk sendiri.
Pemkab juga akan membantu penyediaan kebutuhan teknis, termasuk mesin dan genset untuk mendukung aktivitas produksi.
Bupati juga memastikan mulai 2026, seluruh konsumsi rapat Pemkab Bulungan akan menggunakan produk UMKM Bulungan, termasuk olahan hasil perikanan dari rumah produksi.
“Jangan khawatir soal pemasaran. Pemerintah daerah akan membeli produk UMKM kita. Ini komitmen yang akan kami awasi langsung,” ujarnya.
Selain itu, Pemkab melalui PDAM telah memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) untuk memenuhi kebutuhan internal pemerintah dan mendukung higienitas produk olahan.
BPOM dan MUI juga memberikan dukungan dengan sertifikasi dan pembinaan sehingga produk rumah produksi dijamin aman dan higienis.
Ditambahkan, untuk memperkuat permodalan kelompok nelayan dan pengelola rumah produksi, Pemkab Bulungan menyediakan akses kredit melalui PT BPR Bank Bulungan dengan bunga hanya 4 persen, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata bunga perbankan umum.
Pemkab Bulungan juga telah bekerja sama dengan Mall Sarinah Jakarta untuk menampilkan produk-produk UMKM Bulungan di etalase khusus. Sebanyak 75 produk telah melalui proses kurasi dan siap dipromosikan secara nasional.
Selain sektor tangkap, Bupati meminta Dinas Perikanan memaksimalkan potensi budidaya melalui balai benih ikan yang sudah mampu memproduksi bibit nila, lele, dan ikan mas bersertifikat.
Upaya ini sekaligus menjadi strategi memenuhi kebutuhan pangan bergizi dan menekan angka stunting atau kondisi gagal tumbuh pada balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis di Bulungan.
Syarwani menegaskan bahwa pembangunan rumah produksi dan dukungan permodalan adalah bentuk nyata keberpihakan pemerintah kepada masyarakat pesisir.
“Ini bukan untuk pemerintah. Ini untuk masyarakat Bulungan, khususnya para nelayan. Mari manfaatkan rumah produksi ini sebaik-baiknya untuk meningkatkan pendapatan keluarga,” kata Bupati.
Kegiatan Hari Nusantara 2025 diisi peresmian Rumah Produksi Perikanan di Kelurahan Tanjung Palas Hilir sebagai bagian dari pembangunan 6 unit rumah produksi yang dibangun sepanjang tahun 2025.
Bupati juga mengajak seluruh nelayan Bulungan menjaga kelestarian laut serta mematuhi seluruh ketentuan perikanan. Ia menekankan bahwa kelestarian kawasan maritim menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya aparat negara.
Rumah produksi yang dibangun Pemkab Bulungan diharapkan menjadi pusat pengolahan hasil tangkapan, sehingga produk nelayan tidak hanya dijual mentah, tetapi memiliki nilai tambah.
Bupati mendorong peran aktif kelompok nelayan dan terutama kaum ibu dalam pemanfaatan rumah produksi tersebut.
Baca juga: Bupati Bulungan : Porseni Wadah Siswa Mengasah Bakat dan Mental
Baca juga: Bupati Bulungan Berharap Jembatan Terusan Salimbatu Dukung Arus Ekonomi Lokal