Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi saksi advokat PDIP Donny Tri Istiqomah soal aliran uang kepada tersangka eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan (WSE) dalam penyidikan kasus suap terkait pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI terpilih Tahun 2019-2024.
KPK, Selasa memeriksa Donny sebagai saksi untuk tersangka Saeful (SAE), swasta. "Masih seputar terkait dengan pemberian uang dari tersangka Pak SAE kepada Pak WSE, masih seputar itu," Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di gedung KPK, Jakarta, Selasa.
Selain Donny, KPK juga memeriksa dua saksi lainnya untuk tersangka Saeful, yakni Wahyu Setiawan dan mantan anggota Badan Pengawas Pemilu atau orang kepercayaan Wahyu, Agustiani Tio Fridelina.
Baca juga:Pasca OTT, KPU panggil seluruh komisioner tingkat provinsi
"Materi pemeriksaan pada prinsipnya masih seputar aliran uang, pemberian uang kepada Pak WSE. Jadi, pada prinsipnya hari ini untuk pemeriksaan Pak SAE," kata Ali.
Sementara usai diperiksa, Wahyu mengaku diperiksa untuk tersangka lainnya dalam kasus itu, yakni kader PDIP Harun Masiku (HAR).
"Hari ini, saya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Harun," kata Wahyu.
Namun, Wahyu enggan menjelaskan lebih lanjut apa yang didalami penyidik dalam pemeriksaannya tersebut. "Banyak sekali pertanyaannya, saya lupa," kata Wahyu.
Baca juga:KPK buka kemungkinan jerat pihak halangi penyidikan kasus Harun Masiku
KPK pada Kamis (9/1) telah mengumumkan empat tersangka dalam kasus tersebut sebagai penerima, yakni Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio Fridelina. Sedangkan sebagai Harun Masiku dan Saeful.
Diketahui, Wahyu meminta dana operasional Rp900 juta untuk membantu Harun menjadi anggota DPR RI dapil Sumatera Selatan I menggantikan caleg DPR terpilih dari Fraksi PDIP dapil Sumatera Selatan I Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, Wahyu hanya menerima Rp600 juta.
Untuk merealisasikan hal tersebut dilakukan dua kali proses pemberian. Pertama, pada pertengahan Desember 2019, salah satu sumber dana yang saat ini masih didalami KPK memberikan uang Rp400 juta yang ditujukan pada Wahyu melalui Agustiani, Donny, dan Saeful.
Wahyu menerima uang dari dari Agustiani sebesar Rp200 juta di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.
Baca juga:KPK panggil staf KPU terkait suap pengurusan PAW anggota DPR
Kemudian, pada akhir Desember 2019, Harun memberikan uang pada Saeful sebesar Rp850juta melalui salah seorang staf di DPP PDIP. Selanjutnya Saeful memberikan uang Rp150 juta pada Donny, sisanya Rp700 juta yang masih di Saeful dibagi menjadi Rp450 juta pada Agustiani dan sisanya Rp250 juta untuk operasional.
Dari Rp450 juta yang diterima Agustiani, sejumlah Rp400 juta merupakan suap yang ditujukan untuk Wahyu, namun uang tersebut masih disimpan oleh Agustiani.
Baca juga:Wahyu Setiawan tunjuk enam kuasa hukum
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Berita Terkait
Telaah - KPU dan fenomena demokrasi oligarki
Kamis, 16 Januari 2020 1:59
Apartemen Harun Masiku digeledah KPK
Rabu, 15 Januari 2020 2:52
PBNU dukung OTT Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Sabtu, 11 Januari 2020 15:15
DIharapkan ada "justice collaborator" di kasus OTT KPU
Sabtu, 11 Januari 2020 13:04
Puan nilai kasus Harun tak ganggu soliditas partai
Sabtu, 11 Januari 2020 12:59
Hasto bantah sembunyi di Perguruan Tinggi Kepolisian
Sabtu, 11 Januari 2020 6:57
Hasto: ada yang giring opini
Sabtu, 11 Januari 2020 6:48
Dewa Kade Wiarsa gantikan Wahyu di KPU
Jumat, 10 Januari 2020 19:22