Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie berharap warga Kaltara untuk waspada dengan bahaya kebakaran. Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak lalai dalam penggunaan peralatan yang dapat menjadi sumber api. Seperti peralatan elektronik, kompor gas, dan lainnya. “Saya berharap warga di Kaltara, utamanya di wilayah pemukiman yang padat untuk dapat lebih waspada terhadap bahaya kebakaran. Apalagi saat ini menjelang peralihan musim, dari penghujan ke kemarau. Kewaspadaan harus lebih ditingkatkan,” kata Gubernur yang didampingi Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara H Suriansyah dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara saat meninjau lokasi kebakaran di Rukun Tetangga (RT) 13 Lingkas Ujung, Tarakan Timur, Kota Tarakan, Jumat (14/2).
Di kesempatan tersebut, Gubernur juga menyalurkan secara langsung bantuan tunai kepada warga korban dan terdampak kebakaran yang menghanguskan 7 rumah milik 8 kepala keluarga (KK) tersebut. “Ini sebagai bentuk kepedulian Pemprov Kaltara kepada masyarakat Kaltara yang tertimpa musibah. Besar harapan saya, bantuan ini dapat membantu meringankan beban yang ditanggung warga korban maupun terdampak,” kata Gubernur di lokasi kebakaran.
Tak hanya kepada warga RT 13 Lingkas Ujung, Irianto juga menyalurkan bantuan tunai kepada warga korban dan terdampak kebakaran di RT 11 Selumit, Tarakan Tengah. Di lokasi itu, ada 1 rumah terbakar dan 3 rumah terdampak dengan jumlah penghuni 6 KK. “Kebakaran di Selumit terjadi pada 5 Februari lalu. Seperti kebakaran di RT 13 Lingkas Ujung, alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Pun demikian ada sejumlah pelajaran yang patut diambil dari rentetan kejadian kebakaran tersebut,” ungkap Irianto.
Sebelumnya, pada kunjungan kerjanya di Kota Tarakan, Gubernur juga sempat menjemput Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Ruang VIP Bandara Juata Tarakan. Kedatangan Pak Perry dalam rangka menghadiri pengukuhan Kepala KPw BI Provinsi Kaltara dan pelantikan pengurus ISEI Provinsi Kaltara di Ruang Pertemuan Gedung KPw BI Kaltara.
Selain itu, di tempat yang sama bertemu dengan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami. Keberadaan Sri di Kaltara, dalam rangka meresmikan sarana asimilasi dan edukasi sebagai terobosan dalam lembaga pemasyarakatan untuk mengurai kepadatan yang terjadi didalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) Nunukan, Kamis (13/2).
Sarana ini juga sebagai bentuk implementasi dari Permenkumham RI No. 35/2018 tentang Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan. Dimana, pembinaan narapidana akan diklasifikasikan menjadi Lapas Super Maximum Security, Lapas Maximum Security, Lapas Medium Security, Dan Lapas Minimum Security.
Berita Terkait
Gubernur utarakan dua nilai penting berkhitan
Senin, 14 September 2020 10:10
Proyek Fisik Harus Tetap Jalan
Rabu, 20 Mei 2020 16:44
720 Ha siap untuk Kota Baru Mandiri
Selasa, 19 Mei 2020 10:46
Pandemi Covid-19, Target Realisasi Investasi akan Ditinjau Ulang
Senin, 27 April 2020 12:00
Bapelkes Diharapkan Fungsional Tahun ini
Senin, 13 April 2020 12:40
Gubernur Instruksikan DPK Berkantor di Perpusda
Senin, 13 April 2020 12:32
Gubernur Ingin Pastikan Jalan Sekatak-Malinau Tuntas Akhir Tahun
Senin, 12 Agustus 2019 8:49
APBD Kecil dengan Manfaat Besar
Jumat, 31 Mei 2019 12:01