Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah berita palsu (hoaks) tentang adanya angin utara menuju selatan yang membawa wabah penyakit yang tersebar di beberapa aplikasi perpesanan.
"Informasi yang menyatakan akan ada angin utara menuju selatan membawa wabah penyakit, hal tersebut dapat dipastikan bukan berasal dari BMKG dan isi informasi tersebut hoaks," kataPelaksana Tugas Deputi Bidang Meteorologi BMKGDrsHerizal dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta, Kamis malam.
Informasi yang beredar lewat aplikasi pesan tersebut, kata dia, sudah dipastikan hoaks dan isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia mengatakan bahwa kondisi yang terjadi saat ini adalah di sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada dalam peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau yang biasa disebut sebagai periode pancaroba.
Dalam masa pancaroba tersebut, katanya, terjadi fenomena di mana sirkulasi angin tidak lagi didominasi oleh angin yang berasal dari utara atau yang datang dari benua Asia.
Bahkan, menurut Herizal, di beberapa wilayah bagian selatan Indonesia kini sudah mulai berhembus angin dari timur-selatan atau yang berasal dari benua Australia.
Menurut hasil analisis dinamika atmosfer, BMKG memprediksi bahwa akhir Maret hingga Mei 2020 sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode pancaroba. Dalam periode tersebut secara umum perubahan kondisi cuaca akan relatif lebih cepat.
Agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang terkini, terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan dapat mengakses kanal-kanal resmi BMKG seperti lamanresmi www.bmkg.go.id atau di media sosial @infobmkg atau bahkan dapat berkunjung ke kantor BMKG terdekat, demikian Herizal.
Baca juga:BMKG imbau warga waspadai cuaca ekstrem dan dampak pancaroba
Baca juga:BMKG: Ada indikasi cuaca dalam mendukung penyebaran wabah COVID-19
Baca juga:BMKG sebut April Jatim masuk masa pancaroba hujan ke kemarau
Baca juga:NTT masuki masa pancaroba, BMKG ingatkan warga waspada
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Andi Jauhary
Berita Terkait
IDI imbau perketat protokol kesehatan antisipasi kasus COVID-19
Rabu, 6 Desember 2023 19:25
Catatan Ilham Bintang - Tiada lagi Jenderal Doni Monardo
Rabu, 6 Desember 2023 9:59
Satgas sebut rencana akhiri PPKM bentuk penyesuaian kebijakan
Jumat, 23 Desember 2022 5:53
Ini ciri Varian XBB, di antaranya gejala ringan dan cepat menyebar
Sabtu, 12 November 2022 10:59
Presiden Jokowi luncurkan IndoVac, vaksin COVID-19 buatan dalam negeri
Kamis, 13 Oktober 2022 11:17
WHO sebut akhir pandemi COVID "di depan mata"
Jumat, 16 September 2022 15:31
40,2 juta vaksin COVID-19 kedaluwarsa segera dimusnahkan
Rabu, 31 Agustus 2022 7:57
Indovac dan Inavac, nama vaksin COVID-19 buatan Indonesia
Minggu, 28 Agustus 2022 16:37