Jakarta (ANTARA) - Satu lagi bukti kuat bahwa Zoom tidak aman, di mana ribuan alamat email dan password pengguna Zoom kini dijual di komunitas peretas Dark Web.
Baca juga:Neo-Nazi pindah ke "Dark Web" sesudah laman dihapus
Baca juga:Melawan kejahatan masa depan
Informasi akun pribadi termasuk alamat email, kata sandi dan alamat web untuk rapat Zoom diunggah secara bebas dan dijual untuk uang, demikian mengutip laporan NBC News, Rabu.
Satu set data untuk dijual di pasar web gelap, ditemukan oleh perusahaan keamanan independen dan diverifikasi oleh NBC News, mencakup sekitar 530.000 akun.
Akun tersebut pertama kali dilaporkan oleh situs web berita teknologi BleepingComputer.
Zoom menolak untuk membagikan secara spesifik tentang bagaimana informasi itu bisa bocor, tetapi banyak alamat email yang tercantum telah menjadi bagian dari pelanggaran data sebelumnya, yang sering dijual dan dikemas ulang di forum peretas.
"Zoom menganggap serius keamanan pengguna," kata juru bicara Zoom dalam email. "Kami terus menyelidiki, mengunci akun yang kami temukan telah dikompromikan, meminta pengguna untuk mengubah kata sandi mereka menjadi sesuatu yang lebih aman, dan sedang melihat penerapan teknologi tambahan solusi untuk meningkatkan upaya kami."
Menggunakan data yang diunggah itu, seseorang dapat mengakses ruang rapat pribadi seseorang dan mempublikasikannya. Mereka dapat mengundang orang lain untuk bergabung sambil menyamar sebagai tuan rumah.
Itu membuka pintu bagi peretas yang mengeksploitasi kontak pengguna, seperti dengan mengirimkan malware melalui undangan Zoom atau membuat skenario untuk memerasnya.
Satu forum peretas membahas penggunaan alat yang disebut OpenBullet--yang memungkinkan pengguna mengakses set besar nama pengguna dan kata sandi yang ada untuk mencoba masuk ke situs yang berbeda--berhasil di Zoom.
Beberapa pihak sebelumnya telah mengingatkan soal lemahnya keamanan aplikasi konferensi video yang populer sejak banyak orang di dunia kerja dari rumah karena pandemik corona.
Pemilik Tesla dan SpaceX Elon Musk dan Google bahkan melarang penggunaan Zoom untuk rapat internal perusahaan.
Aplikasi Zoom juga sangat populer di Indonesia, digunakan untuk rapat-rapat virtual perusahaan, bahkan pengajaran jarak jauh untuk sekolah, universitas, dan pendidikan Al-quran.
Baca juga:Elon Musk larang SpaceX gunakan Zoom karena "masalah keamanan"
Baca juga:Zoom pekerjakan mantan kepala keamanan Facebook
Baca juga:CEO Zoom minta maaf soal isu keamanan
Penerjemah: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Berita Terkait
Kapolda Kaltara Mengikuti Zoom Meeting Dialog Kebangsaan
Senin, 10 Juni 2024 18:23
Kapolda Kaltara beserta jajaran ikuti zoom Forum Belajar Bersama Dari Posko Presisi Mabes Polri
Senin, 13 Mei 2024 19:36
Via Zoom Meeting, Kapolda Kaltara dan PJU ikuti pembukaan Rakernis Baharkam2023
Selasa, 12 September 2023 12:21
Alasan Anda terlihat lebih tua di Zoom
Senin, 3 Mei 2021 20:23
Kata sandi Zoom Meeting gampang direntas
Jumat, 31 Juli 2020 14:04
500.000 akun Zoom direntas dan dijual di situs gelap
Rabu, 6 Mei 2020 14:39
Zoom versi baru 5.0 diklaim lebih aman
Jumat, 24 April 2020 13:18
Aplikasi Zoom akan lacak tamu tak diundang
Rabu, 22 April 2020 18:49