Presiden Minta Rakyat Lebih Disiplin

id Pengusulan,Tenanga Kerja, Kartu,Prakerja

Presiden Minta Rakyat Lebih Disiplin

EVALUASI : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie saat mengikuti vicon membahas evaluasi penerapan PSBB yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan sejumlah Menteri terkait, Senin (27/4). (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (ANTARA) - Bersama beberapa Gubernur dan Menteri Kabinet Indonesia Maju, Senin (27/4) Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengikuti rapat terbatas melalui video conference yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rapat jarak jauh secara virtual ini, dengan bahasan utama mengevaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya pencegahan dan percepatan penanganan Covid-19. Gubernur mengungkapkan, ada beberapa hal penting disampaikan Presiden dalam arahannya pada rapat terbatas,

Di antaranya, kata Irianto, terkait informasi terkini perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Disampaikan Presiden, ada tren kecenderungan penurunan angka penambahan pasien dalam pengawasan (PDP) maupun jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia. “Meski ada penurunan, Bapak Presiden tetap menekankan bahwa fokus penanganan masih ditekankan di bidang kesehatan. Di samping bidang jaring pengaman sosial. Yaitu dalam penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat terdampak. Diharapkan pemerintah daerah bersinergi, agar bantuan bisa tepat sasaran dan merata,” kata Irianto.

Presiden, lanjut Gubernur, juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk terus berdisiplin, jaga jarak (lakukan phsycal distancing dan social distancing), serta mematuhi semua anjuran yang sudah disampaikan oleh Pemerintah.

Hal lain yang ditekankan Presiden, terkait dengan penerapan PSBB. Gubernur mengatakan, sesuai arahan Presiden, bagi pemerintah daerah yang menerapkan PSBB wajib memperhatikan transportasi untuk keperluan logistik, utamanya bahan makanan, alat kesehatan dan kebutuhan pokok masyarakat lainnya. “Disiplin, tapi jangan terlalu kaku. Demikian yang disampaikan bapak Presiden. Artinya, pembatasan transportasi bukan berarti menutup semua akses. Utamanya untuk hal-hal penting, jangan sampai terhalang dengan kebijakan menutup akses transportasi,” kata Gubernur.

Dalam arahannya juga, Presiden kembali menyampaikan skenario pandemi Covid-19 di Indonesia. Diungkapkan, pada Mei dan Juni nanti diprediksi sudah ada penurunan. Sehingga diperkirakan bulan Juli aktivitas masyarakat sudah bisa kembali normal. Sehingga untuk tahapan penanganan selanjutnya, adalah bagaimana melakukan pemulihan kondisi ekonomi. "Presiden (Joko Widodo) meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi dan juga mengajak masyarakat agar lebih patuh, lebih disiplin, dan aparat bisa lebih tegas agar pada Juni kita mampu menurunkan kasus Covid di Indonesia. Dan insya Allah Juli diharapkan perlahan bisa hidup normal kembali," ujar Irianto mengutip pernyataan Jokowi.

Selain menekankan pentingnya disiplin, Presiden, imbuh Gubernur juga menyampaikan pemerintah akan men-support dilakukannya test cepat atau rapid test, serta peningkatan kapasitas uji swab PCR. Dalam waktu dekat peralatan untuk uji swab tiba di Tanah Air, sehingga akan ada penambahan tempat uji atau kapasitas laboratorium uji swab untuk Covid-19.