Rilis ponsel mahal, Xiaomi tekankan beda Redmi dan Mi

id Redmi dan Mi, Xiaomi

Rilis ponsel mahal, Xiaomi tekankan beda Redmi dan Mi

Rilis ponsel mahal, bos Xiaomi tekankan beda Redmi dan Mi

Jakarta (ANTARA) - Resmi merilis ponsel premium Mi 10 dengan harga Rp10 juta, Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse menekankan bahwa merek Xiaomi berbeda dari merek Redmi, yang terkenal dengan harganya yang terjangkau.

"Bicara soal terjangkau itu relatif, tergantung pada pasarnyaentry,middanhigh. Xiaomi menghadirkan perangkat denganvalue, tidak berarti harus murah, namun memilikivalueterbaik dengan harga sebenarnya," ujar Alvin dalam konferensi pers virtual, Jumat.

"Redmi akan selalu menghadirkan produk terbaik denganspekatraktif yang agresif di pasaran. Sementara Mi akan membawa inovasi dan teknologi terbaru," dia menambahkan.

Baca juga:Luncurkan flagship Mi 10 di tengah pandemi, ini strategi Xiaomi

Baca juga:Xiaomi resmi rilis Mi 10 di Indonesia, ini harganya


Didirikan oleh paraengineer, Alvin menjelaskan, Xiaomi hadir dari keinginan para pendiri untuk menghadirkan perangkat dengan komponen dan harga terbaik. Oleh sebab itu, pengguna Xiaomi awalnya adalah "tech geek," mereka yang mengerti betul tentang teknologi.

Namun, sejalan dengan waktu pengguna Xiaomi bertumbuh dan meluas, sehingga Xiaomi juga memperluas linismartphonedengan menghadirkan Redmi.

Belakangan, Redmi menjadi "kuda hitam" dengan mendapatkan banyak perhatian dari pengguna dan meraup banyak penjualan dari perangkat tersebut, sehingga image perangkat dengan harga terjangkau yang ada pada Redmi melekat pada Xiaomi.

Alvin memberikan perbandingan, misalnya ada 10 pengguna Xiaomi, 9 di antaranya pengguna Redmi, dan 1 pengguna Mi. "Tapi kalau balik lagivaluedan mimpi awalnya adalah Mi," ujar dia.

Lebih dari itu, kehadiranflaghshipMi 10 juta menjadi "titik balik" Xiaomi 10 tahun lalu yang menghadirkansmartphonepertama Mi 1 dan Mi 2, yang merupakan perangkatflagship.

Membawa produkflagshipjuga sesuai dengan janji Alvin saat menduduki posisi Country Director Xiaomi Indonesia pada Oktober 2019.

"Bulan Mei ini 7 bulan saya di Jakarta. Janji saya tahun lalu akan membenahi dua hal, yaitu terkait isu "ghoib" dan membawa lebih banyakflagship. Kita lihat di medsos sudah tidak banyak keluhan "hape ghoib," dan ketika semuanya siap, akhirnya kami membawaflagship," kata Alvin.

Baca juga:Daftar ponsel yang meluncur selama pandemi COVID-19

Baca juga:Xiaomi rilis pembaruan browser setelah diduga ambil data

Baca juga:Xiaomi dicurigai diam-diam kumpulkan data lewat browser

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri