Nunukan (ANTARA) - Pengiriman barang kebutuhan pokok sehari-hari bagi masyarakat di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kecamatan Krayan telah berlangsung tujuh kali penerbangan selama pandemi COVID-19. Namun, anggota DPRD Nunukan, Kalimantan Utara menemukan barang yang dikirim dianggap tidak mendesak dan kurang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Anggota DPRD Nunukan, Gat dari Partai Demokrat pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Perdagangan Nunukan meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait lebih becus mengawasi item barang yang akan disuplai ke wilayah pelosok selama negara tetangga Malaysia masih menutup pintu masuk ke negaranya selama pandemi COVID-19 ini.
Ia mengaku, menemukan sejumlah item barang yang dikirim dengan program subsidi ongkos angkutan (SOA) oleh Pemkab Nunukan ini seperti tisu dan mi instan tidak terlalu mendesak bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat bagi lima kecamatan yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia ini.
"Ada tisu dan mi instan. Barang-barang semacam ini sebenarnya tidak terlalu mendesak dan kurang dibutuhkan oleh masyarakat di Krayan sana. Jadi tolong Dinas Perdagangan lebih ketat lagi mengawasi soal barang yang mau dikirim," ujar Gat, legislator asal daerah pemilihan Krayan ini.
Mengenai barang-barang yang dikirim selama ini berupa tissu dan mi instan, mungkin saja dibutuhkan tetapi bagi kalangan tertentu saja misalnya perkantoran. Sementara, masyarakat pada lima kecamatan di perbatasan Sarawak ini sangat membutuhkan bahan makanan sehari-hari.
Gat menyatakan, masyarakat di wilayah Krayan sangat kesulitan mendapatkan bahan makanan selama Malaysia menutup akses masuk ke negaranya selama pandemi COVID-19. Sebab masyarakat di wilayah itu sangat menggantungkan kebutuhan pokok sehari-harinya di negeri jiran karena jalur dari ibukota Kabupaten Nunukan hanya dapat dijangkau melalui jalur udara.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perdagangan Nunukan, Dian Kusumanto mengatakan, semua item barang yang dikirim ke wilayah tersebut berdasarkan permintaan pemerintah kecamatan.
"Mengenai barang-barang yang dikirim ke Krayan sana sudah dikoordinasikan dengan camat masing-masing," ujar Dian dalam RDP dengan Komisi II DPRD Nunukan.
Penerbangan barang melalui program SOA Pemkab Nunukan telah berlangsung tujuh kali penerbangan dari 17 penerbangan yang telah dikontrak kerja samakan dengan maskapai Hevilit.
Pengiriman barang kebutuhan pokok kepada masyarakat pada lima kecamatan di perbatasan dengan Sarawak ini disubsidi menggunakan APBD 2020 Kabupaten Nunukan.
Berita Terkait
Yakin Menang...!!! Masyarakat Adat Dayak Lundayeh se-Krayan Dukung Yansen-Suratno
Sabtu, 16 November 2024 15:40
Kapolsek Krayan Selatan dan Tengah : Warga Mendengar Suara Dentuman
Jumat, 8 Maret 2024 16:07
DPRD-Dewan Dayak Lundayeh bahas jalan lingkar Krayan
Kamis, 30 November 2023 20:27
Kunjungan Kerja Wilayah Perbatasan Polsek Krayan, Kapolda Kaltara Sampaikan Penekanan
Rabu, 13 September 2023 19:24
Pemprov alokasikan Rp15 Miliar untuk perbaikan Jalan Lingkar Krayan
Jumat, 8 September 2023 6:29
Festival olahraga tradisional beri dampak perekonomian di Krayan
Selasa, 29 Agustus 2023 15:45
Gubernur targetkan Jalan Malinau - Krayan bisa difungsikan pada 2024
Kamis, 17 Agustus 2023 2:03
Kaltara targetkan jalan Malinau ke Krayan terhubung pada 2024
Selasa, 15 Agustus 2023 13:53