Karantina pertanian Tarakan antisipasi masuknya virus flu babi dari Malaysia

id Flu babi

Karantina pertanian Tarakan antisipasi masuknya virus flu babi dari Malaysia

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan, Akhmad Alfaraby di Tarakan, Jumat (9/4) saat Sosialisasi Kewaspadaan Terhadap ASF Pada Babi dan Produknya di Provinsi Kaltara. Antara/Susylo Asmalyah.

Tarakan (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan saat ini mengantisipasi masuknya virus flu babi atau African Swine Fever (ASF) dari jalur perbatasan Indonesia - Malaysia.

"Dampaknya ke manusia sebenarnya dari dampak ekonominya. Terutama warga yang bergerak di peternakan babi," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan, Akhmad Alfaraby di Tarakan, Jumat saat Sosialisasi Kewaspadaan Terhadap ASF Pada Babi dan Produknya di Provinsi Kaltara.

Dijelaskan bahwa berdasarkan laporan dari petugas inspektorat dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan yang melihat langsung dampak ASF para peternak babi di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali yang mengalami kerugian.

Dampaknya sangat cepat bila ada babi yang terkena virus flu babi ternaknya maka langsung banyak yang mati.

"Untuk mengantisipasi (ASF) pada babi maka saya mau koordinasi dengan dinas (pertanian dan peternakan) di provinsi untuk membentuk tim, karena ini harus terkoordinir satu provinsi," kata Alfaraby.

Diharapkannya ada himbauan dari Gubernur Kaltara tentang kewaspadaan ASF pada babi agar tidak masuk di wilayah Kaltara. Tentunya melalui Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kaltara.

Alfaraby mengatakan selama masa pandemi COVID-19, dimana perbatasan ke Malaysia ditutup "lock down" untuk jalur lalu lintas babi dan produk dari babi tidak ada masuk Kaltara. Sebelum "lock down" untuk produk dari babi yang masuk seperti jenis sosis.

"Jadi kalau yang melalui pintu pemasukan dan pengeluaran (ke Kaltara) ini, saya rasa terkontrol dengan baik, yang ditakutkan yang melalui darat yang berbatasan dengan Malaysia," katanya.

Virus flu babi ini menyebar dari babi yang sakit ke babi yang sehat, yang ditakutkan pada babi hutan. Cara antisipasinya bila ada babi yang sakit harus dipisahkan dan segera dilakukan diagnosa penyakitnya.

Saat ini, kasus ASF sudah ada di Sandakan, Sabah, Malaysia. Saat ini wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan hanya sampai Nunukan belum sampai Krayan yang merupakan perbatasan darat dengan Malaysia.