Opini - Mari berselancar sehat di dunia maya, "stop bullying"

id Opini,Bullying

Opini - Mari berselancar sehat di dunia maya, "stop bullying"

(*An-Najah Darwisyah Wasilah - penggiat media sosial)

Tanjung Selor (ANTARA) - Di zaman milenial ini menuntut kita untuk terus bisa beradaptasi dengan teknologi masa kini.

Apalagi dimasa pandemiCOVID-19 ini, kebanyakan dari kita mau tidak mau melakukan kegiatan dari rumah, work from home, study from home atau belajar dari rumah, lain lagi ceritanya kalau lagi jualan online dan lain sebagainya.

Penggunaan gadget yang secara masif kadang tak ayal mengundang perilaku yang kurang baik dan tercela, salah satunya adalah bullying(perundungan) di media sosial.

Ini terjadi begitu saja dan pelaku juga terkadang tidak sadar melakukan hal yang tidak pantas tersebut.

Hal itu diutarakanAlex Dimas, Regional Bussiness Leader Asia Pasific Accreditation Cooperation (APAC) of Honeywell, dalam paparannya pada webinar Literasi Digital Nasional pada Senin, 28 Juni 2021 yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Gerakkan Nasional Literasi Digital Siberkreasi,

"Memberikan komentar untuk membully orang lain adalah tindakan yang tercela, bahkan sekarang ada pada UU ITE yang bisa menjerat pelaku tersebut. Dengan tanpa bullying dan menjadikan kehidupan sosial tetap tenang dan nyaman adalah intisari berinternet sehat."

Pada kesempatan yang sama, Sasando Dewi Soeksin SE, MSA, Dosen Politeknik Bisnis Kaltara menguraikan akan dampak buruk dari bullying, antara lain,

1. Kesehatan Mental Korban Terganggu

2. Kepercayaan Diri Korban Hilang

3. Harga Diri Korban Menurun

4. Tidak Memiliki Motivasi dalam menjalankan kehidupan

5. Kemungkinan Korban melakukan bunuh diri

Baca juga: Tanda-tanda anak alami perundungan online
Baca juga: Instagram luncurkan fitur "Restrict", lindungi bullying


Tidak sampai disitu, Dewi juga memberikan tips menghadapi bullying dimedia sosial, antara lain,

1. Jangan Dihiraukan

2. Tanggapi dengan kata-kata dingin

3. Jangan masukkan dalam hati

4. Blokir si pembully

5. Laporkan ke pihak berwajib.

Webinar itu di ikuti oleh peserta dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota dengan mengangkat tema menganalisa dan merancang strategi dalam menghadapi era digital.

Demikian, semoga bermanfaat dan salam internet sehat.

(*An-Najah Darwisyah Wasilah
- penggiat media sosial)


Baca juga: Pentingnya kelola stres, itu bisa membunuhmu secara perlahan
Baca juga: Ciri sistem imun mulai lemah, salah satunya stres meningkat
Baca juga: Kafe kucing di Dubai untuk lepas stres, juga tempat adopsi si meong
Baca juga: Stres bisa memicu serangan migrain