Warga perbatasan Kaltara akui pasokan BBM kembali lancar

id Pertamina,Perbatasan ,Bbm

Warga perbatasan Kaltara akui pasokan BBM kembali lancar

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina. ANTARA/HO - PT. Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.

Tarakan (ANTARA) - Warga perbatasan Kalimantan Utara dengan Malaysia Timur kini mengakui pasokan BBM (bahan bakar minyak) kembali lancar setelah pekan lalu sempat terhambat akibat satu pesawat udara mengalami kerusakan

"Pasokan sudah lancar, BBM bersubsidi ke wilayah Krayan Tengah pada minggu lalu memang mengalami kekurangan pasokan BBM," kata
Kepala Desa Binuang Kecamatan Krayan Tengah Kalvin yang dihubungi via telpon di Krayan, Kabupaten Nunukan, Selasa.

Jalur udara adalah satu-satunya cara paling efektif menjangkau kawasan itu. Jalur sungai sangat sulit dilewati karena lintasan jiran yang panjang dan berbahaya. Sedang jalur darat sebagian masih jalan tanah milik perusahaan perhutanan atau HPH.

Kekurangan pasokan ke wilayah yang berbatasan langsung dengan Serawak itu karena pesawat air traktor yang mengangkut BBM Tarakan - Long Bawan tidak terbang karena rusak.

Namun, saat ini sudah kembali normal karena pihak Pertamina untuk memenuhi kebutuhan BBM ke wilayah Krayan sementara menunggu proses perbaikan pesawat.

Pihak Pertamina menggunakan pesawat Air Smart dengan kapasitas muatan kurang lebih 1,2 ton.

Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan sumbang SPBU BBM Satu Harga terbanyak di Tanah Air.

BBM Satu Harga merupakan penugasan pemerintah yang dimandatkan kepada Pertamina untuk menjamin ketersediaan energi terutama BBM di wilayah 3T.

PT. Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan kini rutin mengirim bahan BBM ke wilayah perbatasan Malaysia di Krayan.

"Sudah dua flight hari ini dikirim ke Krayan, dimana sebanyak 2.000 liter Pertalite dan 800 Biosolar," kata Unit Manager Communication, Relation and CSR Marketing Operation Regional Kalimantan Susanto August Satria.

Saat ini sedang mempersiapkan penerbangan ketiga yang terdiri dari 1.000 liter Pertalite dan 400 liter Biosolar.

Mengenai masih ditemukannya antrean BBM di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Satria mengatakan masyarakat jangan panik membeli BBM.

"Pembatasan pembelian itu merupakan kebijakan pemerintah setempat supaya semua dapat BBM," katanya.

Baca juga: Gubernur berharap pengusaha mampu gerakkan ekonomi perbatasan
Baca juga: Program Berobat Gratis Layani 16 Ribu Warga di Perbatasan Kaltara
Baca juga: Telaah - Makna "Jendela dunia" dan "warta warga" di perbatasan