BI bersinergi dengan Dekranasda Tarakan untuk pengembangan industri batik

id Bank Indonesia

BI bersinergi dengan Dekranasda Tarakan untuk pengembangan industri batik

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara bekerjasama dengan Dekranasda Tarakan memberikan pelatihan perajin batik di Tarakan dengan tema “Perajin Hebat, UMKM Batik Semakin Kuat” yang berlangsung selama delapan hari dari tanggal 19 September – 26 September 2022. ANTARA/Susylo Asmalyah.

Tarakan (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Tarakan untuk pengembangan industri batik sekaligus untuk mendukung gerakan nasional “Bangga Buatan Indonesia”.

“Sebagai wujud komitmen Bank Indonesia untuk mengembangkan UMKM yang dilakukan melalui tiga pilar," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Bambang di Tarakan, Senin saat membuka pelatihan perajin batik di Tarakan dengan tema “Perajin Hebat, UMKM Batik Semakin Kuat” yang berlangsung selama delapan hari dari tanggal 19 September – 26 September 2022.

Ketiga pilar untuk mengembangkan UMKM tersebut yakni dengan pilar pemberdayaan ekonomi khususnya bagi UMKM dan kelompok subsistensi, pilar perluasan akses dan literasi keuangan meningkatkan kapabilitas kelompok sasaran dalam memanfaatkan layanan keuangan.

Dan pilar terakhir harmonisasi kebijakan koordinasi dan kerjasama antar pemangku kepentingan dalam rangka mendorong peningkatan skala ekonomi dan keuangan inklusif khususnya UMKM dan kelompok subsisten.

“Pada masa endemi ini, kami senantiasa berperan aktif dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui sinergi peningkatan kapasitas UMKM,” katanya.

Sebelumnya telah melakukan pelatihan kepada pembatik eksisting di Kaltara dan penyusunan buku motif asli Kaltara bekerjasama dengan akademisi di tahun 2020 lalu.

"Harapan kami, dengan dilaksanakannya pelatihan batik lanjutan ini, kelompok usaha bersama 'SAHABAT BATIK' menjadi lebih produktif, inovatif dan resilien dalam menghadapi tantangan dan peluang usaha di masa depan," katanya.

Hal tersebut dilihat dari indikator yaitu meningkatkan nilai tambah atau kualitas batik Kaltara, memperkuat kelembagaan dan akses pemasaran yang luas.

Pelatihan ini menghadirkan tidak hanya pengajar dari lokal Kaltara, namun juga mampu menghadirkan narasumber yang expert di bidang kerajinan batik bertaraf nasional, yaitu Uswatun Hasanah merupakan Founder Jokotole Collection dari Jawa Timur dan Rubaah.

Selain itu, pelatihan ini juga diarahkan untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Kaltara dalam meningkatkan kompetensi, motivasi usaha dan pengembangan industri kreatif, khususnya para perajin batik di Kaltara.

Pembukaan pelatihan juga dihadiri oleh Ketua Pengurus Harian Dekranasda Kota Tarakan sekaligus selaku Kepala Dinas Perindagkop UMKM Untung Prayitno, jajaran pengurus Dekranasda dan Disperindagkop UMKM, Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan, serta Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Tarakan.

Hal senada disampaikan Untung juga memaparkan bahwa pelatihan kali ini merupakan program keberlanjutan dari apa yang sudah dimulai di tahun lalu.

Pemkot Tarakan sangat mengapresiasi sinergi yang telah dilakukan antara Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Tarakan dalam pengembangan ekonomi daerah termasuk ekonomi kreatif melalui batik kota Tarakan.

“Kami dengan ini mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia atas partisipasinya dalam pengembangan ekonomi Tarakan termasuk melalui pelatihan ini," kata Untung.

Diharapkan peserta yang mengikuti pelatihan ini dapat lebih mengembangkan kemampuannya dalam membuat batik sehingga batik Kota Tarakan diminati oleh masyarakat Indonesia.

Selain meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha di Provinsi Kaltara terkait potensi industri kain tradisional dari sisi budaya dan ekonomi, melalui pelatihan ini para perajin batik dapat memperoleh manfaat langsung.

Berupa peningkatan kompetensi dalam pengembangan motif dan warna, teknik dan metode membatik yang baru, kemampuan memodifikasi batik berpola, peningkatan kapasitas produksi, penciptaan diversifikasi produk baru.

Pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing dan membuka kesempatan lebih luas untuk ikut serta dalam pameran – pameran nasional maupun internasional.

Harapannya pembatik yang di wilayah Kota Tarakan kedepannya mampu meningkatkan kesejahteraan perajin batik dan dapat berperan aktif dalam keberlanjutan pemulihan ekonomi ke depan.
Baca juga: PON Papua - Singal dan Batik Kaltara Turut Meriahkan Pembukaan PON XX