Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara menyatakan belasan desa dari tiga kecamatan di kabupaten tersebut dilanda banjir akibat hujan sejak sehari terakhir.
"Hingga saat ini, kami mencatat ada 19 desa yang dilanda banjir. Warga sejumlah desa terdampak banjir juga sudah ada yang mengungsi," kataKepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara Mulyadi di Aceh Utara, Rabu.
Iamengatakan ketinggian banjir di belasan desar tersebut berkisar setengah hingga satu meter.
Adapun desa yang dilanda banjir tersebut yakni di Kecamatan Lhoksukon sebanyak enam desa, yakni Desa Meucat, Desa Buloh LT, Meunasah Rayeuk, Meunasah Kumbang, Rawa, dan Meunasah Manyang
Kecamatan Matang Kuli dengan 12 desa, yakni Desa Pante Pirak, Desa Siren, Desa Leubok Pirak, Desa Menye Pirak, Desa Tanjong Haji Muda, Desa Beuringen Pirak, Desa Ceubrek Pirak.
Berikutnya, Desa Lawang Pirak, Desa Alue Toe, Desa Hagu, Desa Punti Matang Kuli, dan Desa Tumpok Barat. Serta Kecamatan Pirak Timu hanya satu desa, yakni Desa Beurancan Rata.
"Untuk Kecamatan Lhoksukon, warga yang mengungsi mencapai 2.661 jiwa atau 663 kepala keluarga. Sedangkan pengungsian di Kecamatan Matang Kuli dan Kecamatan Pirak Timu masih dalam pendataan," kata Mulyadi.
Saat ini, kata Mulyadi, petugas terus melakukan pendataan terhadap korban banjir dan menyalurkan bantuan masa panik serta memantau situasi dan kondisi lokasi banjir.
Menurut Mulyadi, banjir tersebut selain karena hujan deras juga disebabkan meluapnya air aliran Krueng (sungai) Keuruto dan Krueng Pirak. Luapan air sungai juga merendam lahan pertanian masyarakat.
"Selain merendam pemukiman penduduk, banjir juga merendam ratusan hektare sawah. Sawah yang direndam banjir tersebut juga terancam gagal panen," kata Mulyadi.
Mulyadi mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran Krueng Keureto dan Krueng Pirak tetap waspada karena intensitas hujan di wilayah pegunungan di Kabupaten Aceh Utara masih tinggi.
"Curah hujan dalam beberapa hari ini meningkat, masyarakat diharapkan tetap waspada. Tim BPBD terus memantau wilayah rawan banjir serta mempersiapkan penanganan tanggap darurat ketika banjir," kata Mulyadi.
Sementara itu, Banjir yang merendam rumah warga di Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Selasa (4/10/2022). (ANTARA/HO-BPBD Lhokseumawe)Dampak material, korban terdampak dan pengungsi akibat kejadian ini masih dalam pendataan. Kondisi terakhir air masih tergenang.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan sebanyak 40 unit rumah warga di Kota Lhokseumawe terendam banjir yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah itu.
“Kondisi terakhir sampai dengan saat ini air belum surut,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui keterangan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan banjir dengan ketinggian air antara 40 centimeter hingga 1 meter itu mulai menggenangi rumah warga Lhokseumawe sejak Selasa (4/10).
Baca juga:400 petugas disiagakan untuk pantau kondisi Sungai Citarum
Peristiwa banjir tersebut akibat curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kota Lhokseumawe, dan meluap air sungai di Aceh Utara sehingga menyebabkan banjir yang menggenangi rumah-rumah penduduk.
Daerah terdampak meliputi lima gampong atau desa di Kecamatan Blang Mangat, di antaranya Gampong Asan Kareung, Mane Kareung, Blang Weu Baroh, Punti Matangkuli dan Gampong Blang Buloh.
BPBD Lhokseumawe telah menurunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan pemantauan dan pendataan korban terdampak banjir.
Baca juga:PMI Jakarta Timur serahkan bantuan bagi korban banjir di Makasar
“Ada 40 rumah warga yang terendam, dan warga terdampak 40 kepala keluarga (KK) dan masih terus pendataan. Untuk saat ini ada satu KK harus mengungsi ke mushalla setempat,” katanya.
Selain itu, BPBA juga melaporkan banjir di Gampong Blang Seunong, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur pada Rabu (5/10).
Banjir tersebut juga dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Timur sehingga menyebabkan banjir yang menggenangi rumah warga.
Baca juga:Ratusan pasukan "pelangi" kerja bakti bersihkan Kemang Jaksel
“Dampak material, korban terdampak dan pengungsi akibat kejadian ini masih dalam pendataan. Kondisi terakhir air masih tergenang,” katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa Aceh sudah memasuki musim penghujan, sehingga warga diminta mewaspadai bencana alam berupa banjir dan tanah longsor.
"Masyarakat tetap waspada terhadap banjir, tanah longsor, dan juga angin kencang karena Aceh sudah memasuki musim penghujan," kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Aceh Besar Zakaria Ahmad.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Belasan desa di Aceh Utara dilanda banjir
Berita Terkait
Kontingen Kaltara Diharapkan Berprestasi Lebih Baik Pada PON Aceh-Sumut
Selasa, 27 Agustus 2024 19:32
BNPT dan FKPT Aceh gelar Festival Youth of Indonesia di Banda Aceh
Rabu, 24 Juli 2024 11:49
Jaksa Agung siap kawal dan supervisi pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut
Kamis, 13 Juni 2024 6:47
Kominfo-PB PON matangkan persiapan media center PON 2024 Aceh-Sumut
Selasa, 14 Mei 2024 21:36
Mahasiswa KPM UIN Ar-Raniry-masyarakat Desa Uring gelar lomba Festival Ramadhan 2024
Minggu, 31 Maret 2024 3:12
Gubernur Harapkan Cabor Sepak Bola Kaltara Lolos PON Aceh Sumut
Selasa, 10 Oktober 2023 13:12
Polri Lakukan Mutasi, Kapolda Aceh dan 2 Wakapolda Diganti
Rabu, 27 September 2023 7:11
Gubernur Kaltara harap KONI berprestasi di PON Aceh-Sumut
Rabu, 28 Juni 2023 10:41