Padang (ANTARA) -
BPBD Sumbar di Padang, Minggu melansir, dari 27 orang warga yang menjadi korban meninggal dunia itu sebanyak 16 orang berasal dari Kabupaten Agam dan 11 orang merupakan warga Tanah Datar.
Baca juga:BPBD Tanah Datar fokuskan pencarian korban banjir lahar dingin
"Daerah asal korban jiwa ini baru data sementara karena sebagian masih belum teridentifikasi," kata Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham di Padang, Minggu.
Ia menyebut, sebagian besar korban meninggal dunia dibawa ke RS Achmad Muctar Bukittinggi dan RSUD Tanah Datar. Sebagian lagi sudah dibawa ke rumah duka.
Menurutnya, tim gabungan masih berada di lapangan karena masih ada korban yang diduga belum ditemukan.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menyampaikan bela sungkawa dan duka yang mendalam bagi keluarga dari korban bencana banjir di daerah itu.
"Kita sudah berkoordinasi dengan semua pihak untuk penanganan pascabencana secepat mungkin," ujarnya.
Baca juga:Dua desa terisolasi dampak banjir di Konawe Utara
Semua organisasi perangkat daerah(OPD) terkait di Pemprov Sumbar sudah diperintahkan untuk turun dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang terdampak bencana.
"Kami juga berterima kasih pada TNI, Polri, Tim SAR dan semua pihak lain yang telah bahu membahu untuk mengatasi dampak bencana ini," katanya.
Ia mengimbau masyarakat yang bermukim di dekat aliran sungai untuk tetap waspada pada potensi bencana banjir karena cuaca masih kurang bersahabat.
Bencana banjir melanda tiga daerah di Sumbar, yakni Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang.
Selain menelan banyak korban jiwa, banjir juga merusak rumah warga dan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan.
Baca juga:Pemkab Agam tetapkan darurat siaga bencana banjir bandang