Gubernur Kaltara Mengajak Umat Buddha Mengamalkan Ajaran Buddha

id Pemprov

Gubernur Kaltara Mengajak Umat Buddha Mengamalkan Ajaran Buddha

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang (tengah) saat peresmian Gedung Sekolah Buddhis Paramita yang menjadi sebuah langkah penting dalam pengembangan pendidikan di wilayah Kaltara di Tanjung Selor, Bulungan, Sabtu malam (29/6). ANTARA/HO-DKISP Kaltara

Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang mengajak umat Buddha di Kalimantan Utara untuk terus mengamalkan ajaran Buddha dalam kehidupan mereka.

"Mari kita tingkatkan kualitas kehidupan spiritual dan moral. Umat Buddha harus menjadi teladan bagi masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai luhur agama Buddha di lingkungan sekitar," kata Zainal.

Hal tersebut disampaikan saat menghadiri acara perayaan Dharmasanti Trisuci Waisak 2568 BE (Buddhis Era) / 2024 M di Tanjung Selor, Sabtu malam (29/6)

Acara tersebut juga menandai peresmian Gedung Sekolah Buddhis Paramita yang menjadi sebuah langkah penting dalam pengembangan pendidikan di wilayah Kaltara.

Gubernur mengatakan Waisak adalah momen penting bagi umat Buddha di seluruh dunia untuk memperingati tiga peristiwa besar dalam kehidupan Buddha Gautama: kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha.

Ketiga peristiwa ini menjadi dasar ajaran Buddha yang mengajarkan kedamaian dan pencerahan. Nilai-nilai seperti cinta kasih, welas asih dan kebijaksanaan yang terkandung dalam ajaran Buddha sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Zainal juga mengungkapkan pentingnya peringatan Waisak sebagai momen refleksi bagi semua umat Buddha.

"Waisak adalah saat yang tepat untuk merenungkan ajaran-ajaran Buddha dan bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui cinta kasih, welas asih, dan kebijaksanaan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih damai dan harmonis," jelasnya.

Tema nasional perayaan Waisak tahun ini adalah "Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, dan Bahagia".

Tema ini menekankan pentingnya memahami perbedaan sebagai keberagaman yang memperkuat, bukan memperdebatkan atau mempertentangkan.

Dalam konteks ini, tema Dharmasanti Waisak di Kalimantan Utara adalah 'Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman'.

"Tema ini sangat cocok dengan kondisi di Kalimantan Utara yang memiliki beragam suku, agama, dan budaya. Keberagaman ini adalah kekuatan yang harus kita manfaatkan untuk membangun Kalimantan Utara," katanya.

Gubernur juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.

"Kita harus bersatu padu dan saling bahu-membahu untuk membangun Kalimantan Utara. Jadikan momen perayaan Dharmasanti Waisak ini sebagai kesempatan untuk memperkuat toleransi, saling menghormati, dan hidup berdampingan dengan damai," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur juga meresmikan Gedung Sekolah Buddhis Paramita dengan melakukan penandatanganan prasasti sebagai tanda telah selesainya gedung tersebut.

"Saya mengucapkan selamat atas peresmian gedung sekolah ini. Semoga semakin banyak generasi unggul dan berdaya saing yang lahir dari sekolah ini, yang akan melanjutkan pembangunan di Kalimantan Utara," kata Gubernur.

Pemerintah mendukung penuh inisiatif pembangunan sarana prasarana pendidikan untuk pengembangan sumber daya manusia di Provinsi Kaltara.

Gubernur juga mengapresiasi upaya yayasan yang telah berkontribusi dalam pembangunan sekolah ini.

"Ini adalah contoh nyata dari bagaimana sektor swasta dan pemerintah dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini. Semoga inisiatif ini menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk turut berkontribusi dalam pembangunan Kalimantan Utara," terangnya.

Dia berharap semoga momen ini membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.

"Selamat merayakan Dharmasanti Waisak bersama Kalimantan Utara 2024 dan sukses selalu dalam mengembangkan sarana pendidikan Sekolah Buddhis Paramita," katanya.
Baca juga: Kaltara optimistis target penurunan stunting 14 persen tercapai
Baca juga: Isu Banjir Perbatasan Jadi Pembahasan Prioritas Sosek Malindo