Kaltara berharap SIED Expo jadi bagian bangun ekonomi berkelanjutan

id ekonomi hijau, Kaltara

Kaltara berharap  SIED Expo jadi bagian bangun ekonomi berkelanjutan

Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang (kiri) berbincang dengan salah satu pelaku UMKM pada Sustainable Inclusive Economics Development (SIED) Expo 2024 yang digelar di gedung gabungan dinas Pemprov Kaltara, di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, pertengahan pekan ini. (ANTARA/Muhammad Arfan)

Tanjung Selor (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A Paliwang mengatakanSustainable Inclusive Economics Development (SIED) Expo 2024 diharapkan menjadi bagian dalam upaya membangun ekonomi berkelanjutan


bertajuk “Strategi Pembangunan Kalimantan Utara Melalui Transformasi Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045".

“Kami optimistis kegiatan ini membangun soliditas pembangunan berkelanjutan dan mendorong investasi berbagai sektor,” kata Gubernur Kaltara di Tanjung Selor, Kamis.

Gubernur menyampaikan bahwa SIED Expoyang digelar mulai pertengahan pekan ini merupakan momentum penting bagi Kaltara memperkuat kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam membangun daerah.

"Melalui expo ini, kita ingin menciptakan ekosistem yang kondusif bagi investasi dan pengembangan ekonomi hijau," ujarnya.

Kaltara, dengan luas wilayahnya 7,5 juta hektare, punya potensi sumber daya alam yang melimpah, menjadi sorotan dalam acara ini. Provinsi ini memiliki potensi besar di sektor energi baru terbarukan, perikanan, kehutanan, dan pariwisata.

"Kami memiliki cadangan gas alam yang cukup besar, potensi energi air dan surya yang sangat menjanjikan, serta kekayaan hayati yang luar biasa," tambah Gubernur.

Saat ini di Kaltara sedang dibangun kawasan industri hijau terbesar di dunia yaitu Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan. Proyek ini termasuk proyek strategis nasional (PSN).

Selain itu juga dibangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Sungai Kayan 9.000 Mega Watt (MW) di Kabupaten Bulungan dan PLTA Sungai Mentarang di Kabupaten Malinau 1.475 MW.

Salah satu fokus utama SIED Expo adalah pembangunan berkelanjutan. Pemprov Kaltara berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target net zero emission pada 2045, sebagaimana target Pemerintah (Pusat).

"Kami ingin menjadikan Kaltara sebagai contoh pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia," tegas Gubernur.

Dalam kesempatan ini, pemerintah Provinsi Kaltara juga menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Pusat, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku usaha. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan daerah.

SIED Expo 2024 diyakini menjadi langkah awal bagi Kaltara untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Dengan potensi yang dimiliki dan dukungan dari berbagai pihak, Kaltara memiliki masa depan yang cerah.

Kegiatan ini turut dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas RI, Tri Dewi Virgiyanti. Dalam paparannya, ia menyatakan perubahan paradigma pengembangan ekonomi masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

Perubahan tersebut yakni merubah dominasi ekonomi dari ekonomi konvensional seperti sektor pertambangan ke ekonomi hijau, salah satunya melalui pengembangan Kawasan Industri Hijau Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan.

“Dan ekonomi biru yang mencakup pengembangan sektor perikanan di Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan, ini harus terus dimaksimalkan” tutur Tri Dewi Virgiyanti.