Tarakan (ANTARA) - Wali Kota Tarakan Khairul mengatakan pentingnya memiliki data Anak Tidak Sekolah (ATS) yang akurat dan terintegrasi.
"Mulai dari tingkat Dinas Pendidikan, kecamatan, kelurahan, hingga RT," kata Khairul saat Rapat Koordinasi Penanganan ATS di Aula SMP Negeri 1 Tarakan, Senin.
Menurutnya hal ini untuk memastikan bahwa pemerintah daerah dapat memberikan jawaban konkret mengenai alasan anak-anak tidak bersekolah atau tidak melanjutkan pendidikan.
Pemerintah Kota Tarakan sendiri tengah menyusun rencana strategis untuk menangani persoalan ini, dengan mempertimbangkan efisiensi anggaran dari APBD pusat dan daerah, serta mencari solusi inovatif untuk pendanaan.
Lebih lanjut, Wali Kota mengatakan bahwa sinkronisasi data dan pembaruan regulasi sangat diperlukan agar Kota Tarakan dapat memberikan laporan yang valid kepada Kementerian Pendidikan.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kerja sama dalam mendeteksi dan menangani ATS, sehingga tidak ada lagi anak usia sekolah yang tertinggal dalam memperoleh hak pendidikan di Kota Tarakan.
Rapat penangganan ATS tersebut bertujuan untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam mendukung program wajib belajar 12 tahun dan mengatasi hambatan akses pendidikan, baik dari segi ekonomi maupun geografis.
Baca juga: Presiden Prabowo Melantik Khairul -- Ibnu Saud Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan
Baca juga: KPPI Berperan Mendukung Perempuan Berkiprah di Politik