Jakarta (ANTARA) - Seniwati asal Betawi, Omaswati dikenal masyarakat Indonesia melalui perannya yang jenaka, memadukan gaya bicara ceplas-ceplos dengan ekspresi wajah yang khas, saat tampil di berbagai acara televisi maupun lenong.
Pada Kamis malam, Omas dengan guyonan berlogat Betawi dan bersuara kencang itu telah berpulang ke hadapan Yang Maha Kuasa, dalam usia 54 tahun.
Perempuan kelahiran Jakarta 3 Mei 1966 itu merupakan saudari kandung seniman Mandra dan Mastur itu memang lekat dengan lenong. Dalam sebuah wawancara, Omas mengaku sudah mengenal lenong sejak usia tujuh tahun karena keluarganya juga seniman.
Baca juga: Seniman Betawi Omas meninggal dunia
Baca juga: Omas sempat dirawat di rumah sakit sebelum wafat
Dia memulai karir di dunia hiburan Indonesia dari lenong. Salah satu kelompok lenong yang pernah dia ikuti bernama Sinar Baru pimpinan adiknya, Mastur.
Omas juga pernah tampil di acara lenong salah satu stasiun televisi swasta, "Lenong Abang None" bersama Mpok Atiek, Malih, Yurike P dan Tata Dado.
Kemudian, untuk memperluas pengetahuan di dunia seni Betawi, dia kerap meminta saran kepada senior-seniornya termasuk mendiang Mpok Nori.
Jaga pesan Mpok Nori
Semasa hidup dia pernah berkisah sempat dititipkan pesan untuk menjaga kesenian Betawi oleh Mpok Nori.
Waktu itu, Omas sempat berpendapat sulit mewujudkannya mengingat perlu adanya kerja sama kuat dari sesama warga Betawi, pemerintah dan lembaga lainnya.
Upaya Omas melestarikan salah satu kesenian Betawi itu melalui keikutsertaannya mendirikan organisasi Pangsi (Pelestarian Sanggar Seni Budaya Betawi) bersama Mandra dan seniman Betawi lainnya pada tahun 2012.
Dia juga mendirikan grup "Letop" alias Lenong dan Topeng Betawi di rumahnya, kawasan Depok, Jawa Barat.
"Pesan Mak Nori, harus melanjutkan, jangan sampai kalah sama kesenian luar. Saya punya grup, akan saya usahakan," kata Omas kala itu.
Selain lenong, Omas juga pernah tampil di berbagai acara televisi sebagai pemeran pendukung dalam sejumlah sinetron dan dimulai melalui judul "Matahariku".
Dalam sinetron ini, Omas memerankan tokoh dengan nama bersama karakter yang sama dengan dirinya. Dia tampil ceplas-ceplos dan jenaka di sana.
Setelah itu, dia kembali tampil dalam judul sinetron lain antara lain: "Yang Muda yang Bercinta" yang dibintangi Alyssa Soebandono dan Christian Sugiono, "Jodoh Apa Bodoh", "Insyaf"," "Upik Abu dan Laura", "Akibat Pernikahan Dini" dan "Cinta Fitri".
Kini, Omas sudah tiada. Dia meninggal dunia pada Kamis (16/7) malam dalam usia 54 tahun. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, mendiang diketahui memiliki riwayat penyakit paru-paru dan diabetes.
Baca juga: Dorce berduka setelah dikabari Omas meninggal dunia
Baca juga: Seniman Betawi datangi rumah duka Mpok Nori
Baca juga: Film "Si Doel" syuting di Belanda, Zaenab jaga Betawi
Pada Kamis malam, Omas dengan guyonan berlogat Betawi dan bersuara kencang itu telah berpulang ke hadapan Yang Maha Kuasa, dalam usia 54 tahun.
Perempuan kelahiran Jakarta 3 Mei 1966 itu merupakan saudari kandung seniman Mandra dan Mastur itu memang lekat dengan lenong. Dalam sebuah wawancara, Omas mengaku sudah mengenal lenong sejak usia tujuh tahun karena keluarganya juga seniman.
Baca juga: Seniman Betawi Omas meninggal dunia
Baca juga: Omas sempat dirawat di rumah sakit sebelum wafat
Dia memulai karir di dunia hiburan Indonesia dari lenong. Salah satu kelompok lenong yang pernah dia ikuti bernama Sinar Baru pimpinan adiknya, Mastur.
Omas juga pernah tampil di acara lenong salah satu stasiun televisi swasta, "Lenong Abang None" bersama Mpok Atiek, Malih, Yurike P dan Tata Dado.
Kemudian, untuk memperluas pengetahuan di dunia seni Betawi, dia kerap meminta saran kepada senior-seniornya termasuk mendiang Mpok Nori.
Jaga pesan Mpok Nori
Semasa hidup dia pernah berkisah sempat dititipkan pesan untuk menjaga kesenian Betawi oleh Mpok Nori.
Waktu itu, Omas sempat berpendapat sulit mewujudkannya mengingat perlu adanya kerja sama kuat dari sesama warga Betawi, pemerintah dan lembaga lainnya.
Upaya Omas melestarikan salah satu kesenian Betawi itu melalui keikutsertaannya mendirikan organisasi Pangsi (Pelestarian Sanggar Seni Budaya Betawi) bersama Mandra dan seniman Betawi lainnya pada tahun 2012.
Dia juga mendirikan grup "Letop" alias Lenong dan Topeng Betawi di rumahnya, kawasan Depok, Jawa Barat.
"Pesan Mak Nori, harus melanjutkan, jangan sampai kalah sama kesenian luar. Saya punya grup, akan saya usahakan," kata Omas kala itu.
Selain lenong, Omas juga pernah tampil di berbagai acara televisi sebagai pemeran pendukung dalam sejumlah sinetron dan dimulai melalui judul "Matahariku".
Dalam sinetron ini, Omas memerankan tokoh dengan nama bersama karakter yang sama dengan dirinya. Dia tampil ceplas-ceplos dan jenaka di sana.
Setelah itu, dia kembali tampil dalam judul sinetron lain antara lain: "Yang Muda yang Bercinta" yang dibintangi Alyssa Soebandono dan Christian Sugiono, "Jodoh Apa Bodoh", "Insyaf"," "Upik Abu dan Laura", "Akibat Pernikahan Dini" dan "Cinta Fitri".
Kini, Omas sudah tiada. Dia meninggal dunia pada Kamis (16/7) malam dalam usia 54 tahun. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, mendiang diketahui memiliki riwayat penyakit paru-paru dan diabetes.
Baca juga: Dorce berduka setelah dikabari Omas meninggal dunia
Baca juga: Seniman Betawi datangi rumah duka Mpok Nori
Baca juga: Film "Si Doel" syuting di Belanda, Zaenab jaga Betawi
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu