Tarakan (ANTARA) - Dua pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Tarakan dengan inisial P (86) warga Kelurahan Karang Anyar dan R (58) warga Kelurahan Sebengkok.
“Jumlah konfirmasi meninggal dunia sebanyak 38 orang dan jumlah kasus probable meninggal dunia satu orang,” kata Juru Bicara Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Rabu.
Terjadi penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 93 orang, maka jumlah kumulatif kasus positif sebanyak 2.319 orang.
Sedangkan jumlah pasien yang sembuh bertambah lima orang dengan jumlah kumulatif yang sembuh sebanyak 1.328 orang. Selanjutnya pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 953 orang.
Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 213 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.
“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 2.138 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Devi juga mengimbau kepada masyarakat Tarakan agar terus memberikan dukungan moral terhadap pasien ataupun keluarga kasus suspek, kasus probable, kontak erat dan kasus konfirmasi.
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitanganpakaisabun
#waspadacorona
#jalankan3M
#patuhiprotokolkesehatan
Baca juga: Tempat tidur untuk pasien COVID-19 di RSUD Tarakan sudah penuh
“Jumlah konfirmasi meninggal dunia sebanyak 38 orang dan jumlah kasus probable meninggal dunia satu orang,” kata Juru Bicara Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Rabu.
Terjadi penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 93 orang, maka jumlah kumulatif kasus positif sebanyak 2.319 orang.
Sedangkan jumlah pasien yang sembuh bertambah lima orang dengan jumlah kumulatif yang sembuh sebanyak 1.328 orang. Selanjutnya pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 953 orang.
Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 213 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.
“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 2.138 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Devi juga mengimbau kepada masyarakat Tarakan agar terus memberikan dukungan moral terhadap pasien ataupun keluarga kasus suspek, kasus probable, kontak erat dan kasus konfirmasi.
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitanganpakaisabun
#waspadacorona
#jalankan3M
#patuhiprotokolkesehatan
Baca juga: Tempat tidur untuk pasien COVID-19 di RSUD Tarakan sudah penuh