Nunukan (ANTARA) - Pembudidaya rumput laut di Nunukan, Kalimantan Utara kembali bergairah untuk meningkatkan produksinya setelah harga berangsur membaik.

"Pembudidaya  konsentrasi dalam peningkatan produksi seiring dengan kenaikan harga saat ini menjadi Rp13.200 per kilogram," kata Ketua Asosiasi Pedagang Rumput Laut Kabupaten Nunukan, Kamaruddin di Nunukan, Kamis.

Ia menjelaskan harga kembali naik sehingga memicu pembudidaya untuk meningkatkan produksi.

Harga rumput laut kini Rp13.200 per kilogram dari fluktuasi antara Rp10.000 sampai Rp12.5000.


Sebelum pandemi COVID-19, harga sempat melambung hingga  Rp22.000/kg, setelah terjadi wabah virus global sempat jatuh hingga memukul kehidupan warga karena harga hanya
Rp5.000/kg.


Kenaikan harga rumput laut Rp13.200/Kg sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir dari sebelumnya hanya pada kisaran Rp12.500 per kilogram. 

Sehubungan dengan naiknya harga saat ini, Kamaruddin mengajak pembudidaya agar meningkatkan kualitas agar tidak terjadi penurunan harga kembali.

Ia katakan, kenaikan harga rumput laut di daerahnya menjadi kegembiraan bagi pembudidaya karena tentunya menambah penghasilan dan ekonomi masyarakat.

Oleh karena itu, pedagang senantiasa mendorong pembudidaya agar tetap menjaga kualitas rumput lautnya pasca panen demi menjaga stabilitas harga.

Produksi rumput laut di Kabupaten Nunukan saat diakui mengalami penurunan dari sebelumnya diperkirakan mencapai 3.000 ton per bulan menjadi 2.700 ton akibat dari limbah yang mencemari perairan di daerah itu.

Kamaruddin pun berharap kepada instansi terkait agar mengambil langkah tegas terhadap perusahaan yang membuang limbahnya di laut. 

Limbah yang mencemari perairan di Kabupaten Nunukan berupa racun kayu gelondongan, batu bara dan limbah kelapa sawit.


Baca juga: Pembudidaya rumput laut Nunukan semangat tingkatkan produksi

Baca juga: Pengelolaan Potensi Rumput Laut dan Pertambakan Tertata Baik

Pewarta : Rusman
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024