Nunukan (ANTARA) - Upaya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, maka Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Nunukan, Kaltara menyarankan agar pengusaha lintas batas diakomidir oleh pemerintah daerah (pemda). 

Seperti yang diutarakan Ketua Kadin Nunukan Irsan Humokor pada Jumat menanggapi permasalahan yang dialami pengusaha lintas batas yang terkesan tidak terkoordinir.

Ia mengatakan, pemda seyogyanya menjalin hubungan "mesra" dengan pengusaha lintas batas yang berkontribusi memasok bahan pokok dari luar negeri (Malaysia).

Demi menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok di Kabupaten Nunukan sebagai wilayah perbatasan negara 

Irsan mengatakan peran pengusaha lintas batas sangat krusial dalam ketersediaan bahan pokok sehari-hari. Disebabkan, pasokan produk dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sampai sekarang.

"Pengusaha lintas batas ini sangat berperan dalam menjaga stabilitas pasokan dan stabilitas harga barang-barang di Nunukan," ucap dia.

Jika, pemda tidak mengakomodirnya salah satunya dengan membuatkan wadah maka dapat berdampak pada ketersediaan bahan pokok. Secara otomatis dapat menjaga stabilitas harga.

Irsan mencontohkan, apabila ada salah satu bahan pokok produk dalam negeri yang tidak tersedia maka produk luar negeri dapat menutupinya.

Meskipun dia akui, pasokan produk luar negeri ini belum ada regulasi yang mengaturnya untuk melegalkan usahanya. 

Tetapi, pemerintah perlu mengetahui bahwa kondisi di wilayah perbatasan khususnya di Kabupaten Nunukan sangat berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia.

"Apabila tidak ada pasokan bahan pokok dari Malaysia maka bisa saja masyarakat Nunukan akan selalu kekurangan. Sebab pasokan dari Makassar maupun Surabaya masih selalu terbatas," ujar Irsan.

"Peran pemda Nunukan atau Kaltara yany dibutuhkan untuk mengkoordinir pengusaha lintas batas ini. Salah satunya dengan membuatkan wadah," demikian saran dari Ketua Kadin Nunukan. 

Pewarta : Redaksi
Editor : Rusman
Copyright © ANTARA 2024