Tanjung Selor (ANTARA) - Ketua Forum Koordinasi Pencegaman Terorisme (FKPT) Kalimantan Utara mengatakan keterlibatan penyuluh agama sangat strategis melawan radikalisme.
"Kami menyambut positif kegiatan ini karena bentuk sinergi antara stake holder di daerah, khususnya Kementerian Agama Bulungan menggelar acara terkait ancaman radikalisme, apalagi melibatkan penyuluh agama," kata Ketua FKPT Kaltara Datu Iskandar Zulkarnaen di Tanjung Selor, Rabu.
Hal itu disampaikan pada acara "Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan" bagi 30 penyuluh agama dari sejumlah kecamatan di Bulungan.
"Pengarusutamaan"
merupakan sebuah proses yang dijalankan untuk menggiring aspek-aspek yang sebelumnya dianggap tidak penting atau bersifat marjinal ke dalam putaran pengambilan keputusan dan pengelolaan aktivitas utama kelembagaan dan program kerja.
Kalimantan Utara meskipun jumlah penduduknya relatif sedikit atau hanya sekitar 700.000 jiwa dengan luas wilayah 71.000 M2 atau lebih luas dari gabungan Jawa Barat plus Jawa Tengah memiliki potensi radikalime dan terorisme cukup besar.
Hal itu karena posisi Kaltara berbatasan dengan Malaysia Timur dan dekat dengan Filipina Selatan.
"Selain itu karena kemajuan teknologi informasi sehingga gampang mendapat pengaruh dari media sosial," katanya.
Ia juga menyinggung tentang cara memahami radikalisme adalah dengan sikap seseorang, yakni jika menolak empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Eka.
Selain membantu dalam memberikan pemahaman tentang ancaman bahaya radikalisme, diharapkan para penyuluh bisa membantu mendeteksi jika ada kerawanan melalui koordinasi aparat setempat.
Sementara itu, Kepala Kemenag Bulungan yang juga Kepala Bidang Agama FKPT Kaltara H. Saimin mengatakan peran penyuluh sangat diharapkan dalam melawan radikalisme melalui moderasi beragama.
"Kuncinya silaturahim. Banyaknya-banyaklah bersilaturahim di daerah, tanya apa masalah mereka, sampaikan bahaya radikalisme, pentingnya moderasi beragama dalam menjaga kerukunan di daerah," ujar dia.
Beberapa kawasan di Kaltara sangat sulit terjangkau sehingga secara secara teknis keberadaan penyuluh sangat strategis membantu dalam berbagai kegiatan sosialisasi,
FKPT Kaltara: Keterlibatan penyuluh agama strategis melawan radikalisme
Baca juga: Polri paparkan kronologi penangkapan pimpinan Khilafatul Muslimin
Baca juga: BNPT: Khilafatul Muslimin Sama Bahayanya Dengan HTI, NII, Bahkan ISIS
Baca juga: BNPT-Australia perkuat kerja sama penanggulangan terorisme
Baca juga: Terkait pengeroyokan Ade Armando, BNPT Kecam segala tindakan kekerasan
"Kami menyambut positif kegiatan ini karena bentuk sinergi antara stake holder di daerah, khususnya Kementerian Agama Bulungan menggelar acara terkait ancaman radikalisme, apalagi melibatkan penyuluh agama," kata Ketua FKPT Kaltara Datu Iskandar Zulkarnaen di Tanjung Selor, Rabu.
Hal itu disampaikan pada acara "Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan" bagi 30 penyuluh agama dari sejumlah kecamatan di Bulungan.
"Pengarusutamaan"
merupakan sebuah proses yang dijalankan untuk menggiring aspek-aspek yang sebelumnya dianggap tidak penting atau bersifat marjinal ke dalam putaran pengambilan keputusan dan pengelolaan aktivitas utama kelembagaan dan program kerja.
Kalimantan Utara meskipun jumlah penduduknya relatif sedikit atau hanya sekitar 700.000 jiwa dengan luas wilayah 71.000 M2 atau lebih luas dari gabungan Jawa Barat plus Jawa Tengah memiliki potensi radikalime dan terorisme cukup besar.
Hal itu karena posisi Kaltara berbatasan dengan Malaysia Timur dan dekat dengan Filipina Selatan.
"Selain itu karena kemajuan teknologi informasi sehingga gampang mendapat pengaruh dari media sosial," katanya.
Ia juga menyinggung tentang cara memahami radikalisme adalah dengan sikap seseorang, yakni jika menolak empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Eka.
Selain membantu dalam memberikan pemahaman tentang ancaman bahaya radikalisme, diharapkan para penyuluh bisa membantu mendeteksi jika ada kerawanan melalui koordinasi aparat setempat.
Sementara itu, Kepala Kemenag Bulungan yang juga Kepala Bidang Agama FKPT Kaltara H. Saimin mengatakan peran penyuluh sangat diharapkan dalam melawan radikalisme melalui moderasi beragama.
"Kuncinya silaturahim. Banyaknya-banyaklah bersilaturahim di daerah, tanya apa masalah mereka, sampaikan bahaya radikalisme, pentingnya moderasi beragama dalam menjaga kerukunan di daerah," ujar dia.
Beberapa kawasan di Kaltara sangat sulit terjangkau sehingga secara secara teknis keberadaan penyuluh sangat strategis membantu dalam berbagai kegiatan sosialisasi,
Baca juga: Polri paparkan kronologi penangkapan pimpinan Khilafatul Muslimin
Baca juga: BNPT: Khilafatul Muslimin Sama Bahayanya Dengan HTI, NII, Bahkan ISIS
Baca juga: BNPT-Australia perkuat kerja sama penanggulangan terorisme
Baca juga: Terkait pengeroyokan Ade Armando, BNPT Kecam segala tindakan kekerasan